Warisan Rockefeller yang Merevolusi Industri Minyak Dunia
Redaksi
21 February 2025 10:10

Bloomberg Technoz, Jakarta – Nama Rockefeller Foundation terserempet dalam Makan Bergizi Gratis (MBG), setelah Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut yayasan filantropi tertua kedua di Amerika Serikat (AS) itu berniat membantu program besutan Presiden Prabowo Subianto.
“Kita telah membahas program ini, karena yang kita butuhkan saat ini pada dasarnya adalah pengelolaan program ini dengan [bantuan] Rockefeller Foundation. Saya bertemu dengan tim mereka di Bali dan juga kemarin di Jakarta, dan mereka juga bertemu dengan Presiden. Jadi kita akan membahas ini lebih lanjut,” ujarnya di sela Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, Kamis (20/2/2025).
Menurut Luhut, masalah pada program MBG bukan terletak pada pendanaan. Alih-alih, hal yang perlu diperkuat dalam program ini adalah soal manajemen atau tata kelola, berikut ekosistemnya.
“Sekali lagi, saya sangat senang dan cukup yakin karena sebagian mitra dari Rockefeller Foundation mengatakan kepada saya tadi malam bahwa 130 negara telah melakukan program semacam ini. Mereka sangat ingin mendukung kita dan kita akan membahas detail tentang program ini; bagaimana kita membangun ekosistemnya,” ujarnya.

Berbicara tentang Rockefeller Foundation tentu tidak bisa terlepas dari sejarah panjang keterkaitannya di industri energi global. Yayasan ini didirikan oleh John D. Rockefeller Sr dan puteranya, serta penasihat bisnis utama mereka, Frederick Taylor Gates, pada 14 Mei 1913 di New York.