“Beliau menyampaikan ucapan selamat dan saya juga menyampaikan terima kasih,” tegasnya.
Politikus senior PDIP yang juga mantan anggota Komisi III DPR tersebut tercatat kerap mengkritik Gibran saat dirinya masih menjadi anggota dewan. Kala itu, Masinton pernah menyatakan bahwa dalam aturan partainya apabila kader tak ikut keputusan partai maka bisa dianggap otomatis keluar.
Hal itu dia sampaikan menyoal status Gibran yang tidak diumumkan pemberhentiannya. Artinya kata dia, PDIP sudah selesai dengan Gibran begitu dia resmi jadi bakal cawapres koalisi rival.
"Di PDIP itu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga-nya jelas. Kalau sudah partai memutuskan keputusan ya kader yang tidak ikut (maka) keputusan itu otomatis dia tidak lagi bagian dari PDI perjuangan," kata Masinton ditemui di kawasan Jakarta Selatan.
Oleh karena itu menurut dia Gibran, putra sulung Jokowi yang maju di Pilpres 2024 bersama Prabowo Subianto tak lagi berada di partainya.
Masinton mengatakan, di PDIP sanksi dan peringatan sering diberikan kepada kader walau tak harus diumumkan ke publik. Dia menambahkan, Gibran sendiri sudah pernah menemui Ketua DPP bidang Politik Puan Maharani. Namun setelah deklarasi capres dan mendaftar dengan Prabowo ke KPU, Gibran tak perlu lagi dipanggil partai karena hal itu dimaknai bahwa Gibran sudah otomatis hengkang.
"Kalau sebelumnya kan pernah, pernah diajak ngomong mbak Puan (Maharani) juga. Kalau sekarang kan ya sudah mengambil sikap yang berbeda, ya nggak mungkin lagi dong mbak Puan memanggil. Ya kan? Ya dong," ujarnya pada Minggu petang (29/10/2023).
(azr/del)
