Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perdagangan menyebut kebijakan tarif bea masuk yang dikumandangkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pasti berdampak bagi Indonesia. Lalu bagaimana cara mengatasinya.

"Tarif bagi besi dan baja sudah berjalan. Produk otomotif dari Eropa pun menjadi terdampak," ujar Bambang Jaka Setiawan, Kepala Pusat Kebijakan Ekspor Impor dan Pengamanan Perdagangan di Kementerian Perdagangan, dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 di Soehana Hall, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Indonesia, lanjut Bambang, pasti terdampak. Sebab, AS mengalami defisit neraca perdagangan yang besar dengan Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, Indonesia menikmati surplus neraca perdagangan dengan AS senilai US$ 16,84 miliar. AS adalah penyumbang surplus perdagangan terbesar bagi Indonesia.

"Jadi untuk kebijakan tarif, kita tidak malu mengatakan pasti terdampak. AS adalah pasar nomor 2 bagi Indonesia setelah China," ungkap Bambang.