Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengakui masih banyak anggaran yang masih bisa diefisienkan. Hal ini merespons perintah Presiden Prabowo Subianto yang menyebut pemangkasan anggaran kementerian/lembaga akan dilakukan tiga putaran.
"Masih ada kegiatan yang bisa dievaluasi," ujar Luhut usai menghadiri acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
"Tergantung nanti sasaran-sasarannya, dan sekarang sekiranya belajar dengan putaran pertama ini, kita pastilah lebih hati-hati. Agar semua supaya betul-betul jangan mengeluarkan anggaran yang tidak perlu. selama ini kan banyak," kata Luhut.
Sebelumnya, dalam paparannya di Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, Luhut mengungkapkan bahwa ada lembaga asing yang ingin terlihat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi unggulan Presiden Prabowo Subianto. Lembaga itu berasal dari Amerika Serikat (AS).
"Kami senang dengan perkembangan program-program Presiden Prabowo. Makan siang bagi siswa sekolah cukup bagus," tegas Luhut.
MBG, lanjut Luhut, juga membantu mewujudkan kesetaraan. Siswa di kota besar hingga di perdesaan semua menerimanya.
Luhut menyebut program MBG juga dibahas dalam lawatan ke AS. Rockefeller Foundation, lembaga nirlaba asal AS, disebut tertarik untuk membantu program MBG.
"Mereka juga sudah bertemu dengan Bapak Presiden. Kami berdiskusi tentang program ini," kata Luhut.
Sebelumnya, bola hangat efisiensi anggaran kembali digulirkan oleh Kepala Negara dalam agenda HUT ke-17 Partai Gerindra. Saat itu, Kepala Negara memastikan penghematan anggaran negara berlangsung dalam tiga tahap dengan nilai keseluruhan mencapai Rp750 triliun.
Pada tahap pertama, kata Prabowo, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah melakukan penyisiran sebesar Rp300 triliun.
"Ya penghematan kita lakukan, penghematan putaran pertama Kementerian Keuangan, disisir dan dihemat Rp300 triliun," ujar Prabowo dalam HUT ke-17 Partai Gerindra, dikutip Senin (17/2/2025).
(ain)