Logo Bloomberg Technoz

Neraca Pembayaran RI Surplus, Tapi Transaksi Berjalan Masih Minus

Hidayat Setiaji
20 February 2025 10:36

Pekerja merapihkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) membukukan surplus pada 2024. Namun transaksi berjalan masih saja mengalami defisit.

Pada Kamis (20/2/2025), Bank Indonesia (BI) melaporkan NPI pada kuartal IV-2024 mencatat surplus US$ 7,9 miliar. Membaik dibandingkan surplus kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 5,9 miliar.

NPI terbagi menjadi 2 komponen utama. Pertama adalah transaksi berjalan atau current account. Pada kuartal IV-2025, transaksi berjalan mengalami defisit US$ 1,1 miliar atau setara dengan 0,3% PDB.

Defisit ini lebih rendah ketimbang kuartal III-2024 yang sebesar US$ 2 miliar (0,6% PDB).

"Perbaikan kinerja transaksi berjalan terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan barang, didukung oleh pertumbuhan ekspor non-migas seiring dengan kenaikan harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia. Di sisi lain, impor barang tetap tumbuh sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.