“Kita telah membahas program ini, karena yang kita butuhkan saat ini pada dasarnya adalah pengelolaan program ini dengan [bantuan] Rockefeller Foundation. Saya bertemu dengan tim mereka di Bali dan juga kemarin di Jakarta, dan mereka juga bertemu dengan Presiden. Jadi kita akan membahas ini lebih lanjut,” ujarnya.
Menurut Luhut, masalah pada program MBG bukan terletak pada pendanaan. Dia mengeklaim APBN memiliki anggaran yang cukup untuk program yang disokong anggaran negara senilai Rp71 triliun tersebut.
Alih-alih, hal yang perlu diperkuat dalam program ini adalah soal manajemen atau tata kelola, berikut ekosistemnya.
“Sekali lagi, saya sangat senang dan cukup yakin karena sebagian mitra dari Rockefeller Foundation mengatakan kepada saya tadi malam bahwa 130 negara telah melakukan program semacam ini. Mereka sangat ingin mendukung kita dan kita akan membahas detail tentang program ini; bagaimana kita membangun ekosistemnya,” ujarnya.
“Karena jika kita melihat, ada juga pengalaman di Korea Selatan, India, dan negara lainnya. Saya pikir ini [program MBG] mendorong kita bahwa ini akan membawa kita pada kesetaraan, untuk mengatasi masalah stunting, kemiskinan. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan.”
-- Dengan asistensi Dovana Hasiana
(wdh)