Logo Bloomberg Technoz

Ekspor Konsentrat Tembaga Lebih Untungkan Freeport, Benarkah?

Mis Fransiska Dewi
20 February 2025 09:30

Seorang pekerja berdiri di depan tumpukan konsentrat tembaga-emas dari tambang tembaga dan emas Grasberg milik Freeport./Bloomberg-Dadang Tri
Seorang pekerja berdiri di depan tumpukan konsentrat tembaga-emas dari tambang tembaga dan emas Grasberg milik Freeport./Bloomberg-Dadang Tri

Bloomberg Technoz, Jakarta – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menjabarkan perbandingan untung-rugi antara ekspor konsentrat tembaga dibandingkan dengan upaya hilirisasi komoditas tersebut menjadi produk katoda di dalam negeri.

Tony sekaligus merespons berbagai tudingan yang menyebut kebakaran smelter katoda tembaga Freeport di Manyar, Gresik, Jawa Timur Oktober 2024 adalah sebuah kesengajaan agar perusahaan bisa terus menjual barang sengetah jadi, alih-alih melakukan program hilirisasi sesuai titah pemerintah.

Dia menjelaskan perhitungan royalti untuk konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak akan sama harganya ketika diekspor maupun diolah di lini hilir menjadi emas batangan.

“Barang yang dijual adalah konsentrat tembaga yang mengandung tembaga, emas, dan perak dihitung tiga mineral. Itu dibayar royaltinya sama tiga mineral itu. Kalau dia menjadi katoda tembaga, menjadi emas batangan di dalam negeri, menjadi perak batangan, harganya juga hampir sama. Mungkin 99% sama, tidak ada lebihnya hanya sedikit sekali,” kata Tony dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (19/2/2025). 

Seorang pekerja memantau operasi penambahan air ke konsentrat di kompleks pertambangan Grasberg milik Freeport di Papua./Bloomberg-Dadang Tri

Tony menyebut jika dibandingkan dengan biaya pemrosesannya hingga ongkos produksi lainnya, harga konsentrat tembaga bisa jauh melampaui biaya hilirisasi tembaga.