Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memiliki target untuk mendapatkan tambahan penerimaan sebesar US$90 miliar atau setara Rp1.471 triliun (asumsi kurs saat ini) per tahun dari aktivitas ekonomi bawah tanah atau shadow economy. 

Sekadar catatan, shadow economy merujuk pada aktivitas perekonomian yang belum dilaporkan atau tidak kena pajak. 

Hal ini diungkap Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang mengatakan target pendapatan tambahan itu setara dengan 6% dari perekonomian Indonesia yang saat ini diproyeksikan mencapai US$1,5 triliun. 

“Itu target Presiden Prabowo, untuk meningkatkan pendapatan sebesar US$90 miliar per tahun selama beberapa tahun ke depan. Kami optimis, saya mengetahui beberapa program ini,” ujar adik Presiden Prabowo tersebut pada acara Indonesia Economic Summit, dikutip Kamis (20/02/2025). 

Dia mengutip data Bank Dunia yang memproyeksikan shadow economy Indonesia berada pada rentang 25% sampai 30% dari produk domestik bruto (PDB). Adapun, perekonomian Indonesia 2024 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp22.139,0 triliun.