Tahun lalu, laba sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Glencore adalah US$ 14,36 miliar. Anjlok 16% dibandingkan 2023.
“Lemahnya harga batu bara menjadi tantangan utama bagi Glencore,” sebut riset Deutsche Bank.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana ‘ramalan’ harga batu bara untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau kembali terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih terjebak di zona bearish. Tercermin dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 13,29.
RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan kalau di bawah 50, maka artinya sudah jenuh jual (oversold).
Hawa oversold makin terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 0. Paling rendah, sangat jenuh jual.
Dengan begitu, harga batu bara masih berpeluang naik. Cermati pivot point di US$ 104/ton. Jika tertembus, maka target resisten ada di US$ 108-112/ton.
Adapun target support adalah US$ 99/ton. Penembusan di titik ini berisiko melongsorkan harga batu bara ke arah US$ 95/ton.
(aji)
