Dukungan terhadap Colby juga datang dari Wakil Presiden JD Vance, yang membagikan artikel Trump Jr. di media sosial X. Vance menyebut bahwa Colby "selalu tepat dalam perdebatan kebijakan luar negeri besar selama 20 tahun terakhir" dan seharusnya mendapatkan persetujuan untuk jabatan tersebut. Namun, pencalonannya mendapat tentangan dari beberapa senator Partai Republik yang menilai Colby terlalu fokus pada China dan kurang mendukung keterlibatan AS di Timur Tengah.
Ketika ditanya tentang pernyataan Trump Jr. dalam konferensi pers rutin di Beijing pada Rabu (19/02/2025), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan bahwa AS seharusnya bekerja sama dengan China untuk membangun hubungan yang lebih baik.
Sementara itu, ketegangan antara AS dan China tetap tinggi, terutama terkait Taiwan dan Laut China Selatan. Beijing berulang kali menegaskan bahwa Taiwan akan berada di bawah kendalinya suatu hari nanti, dengan kekuatan militer jika diperlukan. Di sisi lain, AS terus menjadi pendukung utama militer Taiwan.
Trump sebelumnya menyatakan bahwa Taiwan seharusnya membayar AS untuk perlindungan serta meningkatkan anggaran pertahanannya. Pernyataan ini mendorong Presiden Taiwan, Lai Ching-te, untuk berjanji meningkatkan belanja militer negaranya.
Selain itu, pejabat militer AS dan Filipina baru-baru ini membahas cara untuk meningkatkan cakupan dan kapasitas latihan militer bersama. Filipina dan China masih terlibat dalam perselisihan yang semakin memanas di Laut China Selatan, dengan kapal-kapal dari kedua negara sering kali berhadapan di perairan yang disengketakan. Sejak 1951, AS dan Filipina telah memiliki perjanjian pertahanan bersama yang mengikat kedua negara dalam kerja sama militer.
(bbn)