IHSG yang sudah tertekan sejak awal perdagangan pagi, makin melemah hingga ke level 6.780, mencerminkan penurunan indeks hingga lebih dari 1,32%.
Saham-saham bank terus dijual di mana BBRI turun 1,93%, lalu BBCA juga turun 2,7% dan BMRI juga tergerus sampai 5,50%. Saham sektor konsumer, seperti AMRT bahkan ambles hingga 7,41%.
Sedangkan pergerakan harga surat utang negara juga cenderung tertekan.
Mayoritas tenor menunjukkan kenaikan imbal hasil di mana tenor 2Y tercatat naik sedikit 0,8 basis poin ke level 6,511%.
Sedangkan tenor 5Y juga bergerak sedikit naik 1,6 basis poin ke level 6,547%.
Adapun tenor panjang 10Y naik lebih banyak imbal hasilnya, yaitu sebesar 3,3 basis poin siang ini ke level 6,801%.
Tenor 15Y naik 3,2 basis poin ke 6,897%. Setelah itu, tenor panjang 20Y dan 30Y masing-masing naik 1,8 basis poin dan 0,8 basis poin, menjadi masing-masing 6,958% dan 7,037%.
Dalam taklimat media siang hari ini, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan menahan bunga acuan di level 5,75%.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan keputusan tersebut konsisten dengan upaya menjaga inflasi pada tahun 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran yang ditetapkan, yakni 1,5%-3,5%.
"RDG BI pada 18 dan 19 Februari 2025 memutuskan untuk menahan BI Rate menjadi 5,75 %, suku bunga Deposit Facility 5% dan suku lending facility 6,5%," ujar Perry mengatakan dalam Konferensi Pers RDG BI Februari 2025, Rabu (19/2/2025).
Keputusan itu sesuai dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan BI akan menahan BI rate, setelah pada RDG Januari memberikan kejutan dengan pemangkasan bunga acuan sebesar 25 basis poin.
(rui)