Alexandra S. Levine dan Sarah McBride—Bloomberg News

Bloomberg, Ketika TikTok berjuang untuk mempertahankan aplikasi video populernya agar tetap hadir di Amerika Serikat (AS), para investor di perusahaan induk ByteDance Ltd. dipaksa untuk mengevaluasi kembali prospek keuangan untuk bisnis yang bernilai lebih dari US$300 miliar pada akhir tahun lalu.

Beberapa pemegang saham Amerika ini berpendapat bahwa, meskipun larangan akan berdampak jangka pendek pada taruhan mereka, bisnis ByteDance di China adalah kekuatan pendorong nyata di balik valuasi tinggi dan pembayaran yang akan datang.

Pasalnya, sekitar 80% pendapatan ByteDance yang berbasis di Beijing berasal dari China dan produk-produk seperti Douyin, sebuah aplikasi mirip TikTok, yang khusus ditujukan untuk pasar China. 

Lebih jauh, meskipun TikTok memiliki 170 juta pengguna di AS, aplikasi ini telah diunduh sekitar 5 miliar kali di pasar lain di seluruh dunia, menurut Sensor Tower. Ini berarti TikTok dapat terus beroperasi di beberapa negara penting apa pun yang terjadi di AS.