Viktoria Dendrinou dan Daniel Flatley - Bloomberg News
Bloomberg, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengatakan para wajib pajak AS tidak perlu khawatir akan keamanan data pribadi mereka. Pasalnya tim Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin Elon Musk berusaha membuat pemerintah federal lebih efisien.
Dalam wawancara dengan Fox News, Selasa (18/2/2025), Bessent mengklaim bahwa tim DOGE sejauh ini sudah menghemat sekitar US$50 miliar atau sekira Rp533,19 triliun. "Jadi ini adalah awal yang sangat baik."
Ia menambahkan bahwa upaya pemotongan biaya ini pada akhirnya dapat menghasilkan "beberapa persen dari PDB [produk domestik bruto] yang kita hemat."
Sementara itu, Bessent mengatakan warga Amerika "tidak perlu khawatir atas semua ini," mengacu pada upaya tim tersebut mengakses berbagai macam data wajib pajak, termasuk data individu — upaya yang mendorong para anggota parlemen dari Partai Demokrat menyuarakan keprihatinan mereka pada masalah privasi.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent di Ukraina
Bloomberg pada Minggu (16/2/2025) melaporkan bahwa tim DOGE sedang mencari data tersebut, tetapi belum mendapatkan aksesnya.
Bessent mengatakan satu orang di Internal Revenue Service "sedang melihat sistem TI [Teknologi Informasi] yang sudah ketinggalan zaman, hanya itu yang mereka lakukan."
Bessent mengatakan dua orang di Departemen Keuangan memiliki "akses hanya baca" ke sistem pembayaran, yang berarti mereka tidak bisa melakukan perubahan apa pun. "Ada pagar pembatas yang sangat ketat di sekeliling mereka," katanya.
Senat Fraksi Partai Demokrat mengkritik Bessent karena dinilai "kurang terus terang" tentang tugas-tugas yang dilakukan pekerja DOGE dengan sistem pembayaran AS.
Bulan lalu, DOGE yang baru dibentuk memperoleh akses ke sistem pembayaran Departemen Keuangan AS. Hal ini membuat seorang pegawai negeri sipil senior, yang mencoba menghalangi langkah tersebut, tiba-tiba mengundurkan diri.
Para jaksa agung dari 19 negara bagian dan tiga serikat pekerja juga mengajukan tuntutan hukum untuk mencegah akses DOGE ke sistem yang sensitif tersebut.
Kemitraan Ukraina
Bessent mengatakan kepada Fox News bahwa ia pikir Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy akan menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi dengan AS sebagai imbalan atas dukungan dalam perang melawan Rusia.
Dengan usulan tersebut, Presiden Donald Trump ingin "mempererat hubungan ekonomi antara rakyat Ukraina dan rakyat Amerika."
Bessent mengatakan Trump ingin menunjukkan pada rakyat Ukraina bahwa AS mendukung mereka, sekaligus menunjukkan pada para wajib pajak AS bahwa akan ada pengembalian atas uang yang sudah dikirim ke negara tersebut.
Perjanjian dengan Ukraina akan memungkinkan Trump menyampaikannya pada Presiden Rusia Vladimir Putin "dan bernegosiasi dengannya dengan tujuan yang lebih kuat," kata Bessent.
Pernyataan Bessent muncul kurang dari seminggu setelah Menteri Keuangan ini mengunjungi Kyiv untuk menawarkan Ukraina perjanjian kemitraan ekonomi yang akan diperlukan untuk melanjutkan dukungan dari AS.
Pemerintahan Trump baru-baru ini memberi isyarat bahwa mereka berharap Kyiv memberi AS akses ke sumber daya, termasuk mineral penting, serta berjanji membeli ekspor energi AS, sebagai imbalan atas dukungan militer dan ekonominya melawan Rusia, yang telah menginvasi sejak Februari 2022.
Trump mengkritik miliaran dolar bantuan yang diberikan AS pada Ukraina selama beberapa tahun terakhir dan menyerukan agar konflik ini segera diakhiri. Para pejabat tinggi AS dan Rusia bertemu untuk membahas perang di Ukraina awal pekan ini, tanpa mengundang para pemimpin Ukraina dalam pertemuan tersebut.
Koin Punah
Saat ditanya apakah AS akan berhenti mencetak koin logam baru, seperti yang diinstruksikan Trump pada awal bulan ini, Bessent mengatakan bahwa presiden "ingin uang logam punah. Hal itu adalah bagian dari penghematan biaya."
"Ini akan segera terjadi," tegasnya.
(bbn)