MSCI Pangkas Porsi Saham Indonesia, Cek Faktanya
Muhammad Julian Fadli
19 February 2025 12:50

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jumlah emiten saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang tergabung di dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan ini mencerminkan lebih banyak emiten RI yang dikeluarkan dibanding yang masuk.
MSCI juga memangkas bobot saham Indonesia dalam indeksnya, dari sebelumnya 2,2% menjadi ‘hanya’ 1,5% pada 2024.
Kondisi ini sejalan dengan berkurangnya jumlah perusahaan yang masuk dalam MSCI Global Standards, yang menyusut hampir setengahnya dari posisi puncaknya di tahun 2019 dengan 28 perusahaan terdaftar, menjadi tersisa 17 untuk periode efektif Maret 2025.
2019 | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | 2025 | |
Jumlah Saham Masuk | 2 | 2 | 3 | 4 | 2 | 1 | 0 |
Saham Keluar | 1 | 8 | 3 | 4 | 2 | 3 | 3 |
Total | 28 | 22 | 22 | 22 | 22 | 20 | 17 |
Sumber: MSCI, SimInvest Research, Bloomberg
Dalam penyesuaian portofolio pertama tahun ini, MSCI tidak menambah saham baru ke dalam daftar konstituennya. Sebaliknya, tiga saham kategori kapitalisasi pasar besar (large cap) justru didepak, yaitu saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan juga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Dari tiga saham yang dikeluarkan dalam masa rebalancing, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun peringkat ke kategori kapitalisasi pasar kecil (small cap) yang bergabung bersama dengan saham PT Sariguna Primatirta (CLEO). Sementara itu saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tidak lagi tercatat sebagai bagian dari MSCI.