Logo Bloomberg Technoz

Pada saat yang sama, G-7 mempertimbangkan untuk memperketat batasan harga minyak pada ekspor Rusia.

Harga minyak diperdagangkan dalam kisaran sempit karena volatilitas menurun. (Bloomberg)

"Kemungkinan penundaan pemulihan produksi OPEC+ lebih lanjut bisa jadi alasan untuk meningkatkan harga," kata Vishnu Varathan, Kepala Ekonomi dan Strategi Mizuho Bank Ltd.

"Gambaran yang lebih besar untuk harga akan bergantung pada peningkatan produksi non-OPEC dan tekanan pada OPEC+ untuk melakukan pemulihan secara bertahap."

Sementara itu, aliran minyak dari Kazakhstan ke Laut Hitam bisa turun 30% selama berbulan-bulan perbaikan di stasiun pompa utama Rusia yang menjadi sasaran pesawat nirawak Ukraina.

Minyak mentah diperdagangkan dalam kisaran yang relatif sempit sekitar US$5 per barel bulan ini, di mana indikator volatilitas tersirat jatuh ke level terendah sejak Juli 2024.

Hal ini terjadi setelah awal tahun penuh gejolak, yang menyebabkan harga minyak mentah berjangka naik akibat cuaca dingin dan pengetatan sanksi. Lalu, harga turun karena tarif Presiden AS Donald Trump membuat pasar khawatir.

Trump mengatakan ia mungkin akan mengenakan bea masuk pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi sekitar 25%. Pengumuman resminya akan segera dilakukan pada 2 April. Pemimpin AS ini sebelumnya mengumumkan tarif sebesar 25% untuk baja dan aluminium, yang akan mulai berlaku pada Maret.

Di sisi lain, Presiden Trump mengatakan bahwa kemampuan Chevron Corp untuk terus mengekspor minyak mentah dari Venezuela sedang ditinjau. Hal ini menggarisbawahi ketegangan antara kedua negara terus berlanjut, yang bisa meluas ke sektor energi.

Harga:

  • WTI untuk pengiriman Maret turun 0,1% menjadi US$71,79 per barel pada pukul 8.33 pagi di Singapura.
  • Brent untuk pengiriman April ditutup 0,8% lebih tinggi pada US$75,84 per barel.

(bbn)

No more pages