Logo Bloomberg Technoz

Jepang salah satunya. Bloomberg News memberitakan, Jepang berencana memangkas emisi karbondioksida sebanyak 60% dari level 2013 pada 2035 mendatang.

Pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba telah menyetujui strategi untuk penurunan emisi. Untuk 2030, Jepang menargetkan penurunan emisi 46%.

“Untuk mencapai target pengurangan emisi tersebut tidak hanya membutuhkan upaya yang sudah ada, tetapi juga solusi inovatif. Kami yakin bahwa target tersebut sangat ambisius,” tegas Keiichiro Asao, Menteri Lingkungan Hidup.

Saat ini Jepang masih bergantung kepada energi fosil, Batu bara menyumbang 26% dari bauran energi (energy mix) pada 2023. Hanya kalah dari minyak bumi (38%).

Pertambangan batu bara./Bloomberg-Ferley Ospina

Analisis Teknikal

Kemudian bagaimana proyeksi harga batu bara untuk hari ini? Apakah turun lagi atau mampu bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara terbenam di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 13,29.

RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan kalau di bawah 30 maka artinya sudah jenuh jual (oversold).

Hawa oversold juga terlihat dari indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 0. Sudah paling kecil, sangat jenuh jual.

Dengan begitu, sebenarnya harga batu bara berpeluang bangkit dan mencetak technical rebound. Target resisten terdekat ada di US$ 104/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 108/ton bisa menjadi target berikutnya.

Adapun target support terdekat adalah US$ 99/ton. Penembusan di titik ini berisiko memangkas harga batu bara ke arah US$ 95/ton.

(aji)

No more pages