Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan penghematan anggaran Rp750 triliun, yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto, merupakan hasil akumulasi penyisiran yang sudah dilakukan berapa tahun lalu dan berlangsung dalam beberapa tahap. 

"Penghematan anggaran yang disampaikan Pak Presiden [Prabowo] adalah beberapa tahun lalu kita sudah melakukan penyisiran sudah ada," ujar Suahasil di Jakarta, dikutip Rabu (19/2/2025). 

Selanjutnya, Suahasil mengonfirmasi tahun ini pemerintah juga kembali melakukan efisiensi, yakni Rp256,1 triliun dari anggaran kementerian/lembaga dan Rp50,59 triliun dari transfer ke daerah (TKD). Totalnya adalah Rp306,69 triliun. 

Adapun, efisiensi itu sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.

"[Untuk 2025], efisiensi seperti yang ditulisakan dalam Inpres 1/2025 dari anggaran K/L Rp256 triliun dan dari transfer ke daerah ada Rp50 triliun. Nanti kita gabungkan dan itu sudah ada dalam Inpres 1/2025," ujarnya. 

Selain itu, Suahasil juga mengatakan sebagian dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun ini bakal kembali kepada negara dan menjadi bagian dari efisiensi Rp750 triliun. 

"Tahun ini kita melakukan penyisiran [K/L dan TKD], lalu ada juga yang dari BUMN," ujarnya. 

Menurut Suahasil, langkah ini memiliki tujuan untuk membuat operasi dari pemerintah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bisa efisien. Sehingga, dana hasil efisiensi bisa digunakan untuk kegiatan yang meningkatkan produktivtias dan menumbuhkan ekonomi lokal. 

Sebelumnya, bola hangat efisiensi anggaran kembali digulirkan oleh Kepala Negara dalam agenda HUT ke-17 Partai Gerindra. Saat itu, Kepala Negara memastikan penghematan anggaran negara berlangsung dalam tiga tahap dengan nilai keseluruhan mencapai Rp750 triliun.

Pada tahap pertama, kata Prabowo, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah melakukan penyisiran sebesar Rp300 triliun. 

"Ya penghematan kita lakukan, penghematan putaran pertama Kementerian Keuangan, disisir dan dihemat Rp300 triliun," ujar Prabowo dalam HUT ke-17 Partai Gerindra, dikutip Senin (17/2/2025).

Dikonfirmasi secara terpisah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengonfirmasi efisiensi putaran pertama sudah terlebih dahulu dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Wihadi Wijanto tidak menjelaskan dengan lengkap kapan hal tersebut dilakukan, tetapi memastikan salah satu bentuknya adalah blokir anggaran atau automatic adjustment.

"Itu sudah lama dilakukan Kemenkeu dengan program baik automatic adjustment atau dengan belanja lebih baik [spending better]. Kemudian Rp300 triliun sudah ada di Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara [BA BUN], hasil dari efisiensi yang dilakukan Kemenkeu," ujar Wihadi kepada Bloomberg Technoz.

Tahap kedua, pemerintah melakukan penghematan Rp308 triliun dengan penyisiran atau penelitian APBN hingga ke satuan 9. Kemudian, Rp58 triliun dikembalikan ke 17 K/L. 

Wihadi mengonfirmasi saat ini pemerintah tengah berada dalam penghematan putaran kedua sesuai dengan Inpres No. 1/2025. Angka Rp308 triliun pada putaran kedua yang disampaikan Prabowo berubah dari yang termaktub dalam Inpres No. 1/2025 sebesar Rp306,69 triliun.

Tahap ketiga, efisiensi bakal berasal dari komitmen dividen sejumlah perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) yang tahun ini dipastikan akan mencapai Rp300 triliun. Namun, lanjut Prabowo, jumlah dividen perusahaan pelat merah tersebut akan kembali diminta sebesar Rp100 triliun untuk BUMN dalam mendukung program pemerintah ke depan. Sehingga, terdapat sisa Rp200 triliun dividen dari BUMN.

Dari hasil penghematan tersebut, Prabowo berencana menggunakan US$24 miliar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sementara sisanya, Prabowo ingin menyerahkan US$20 miliar kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

"US$24 [miliar dolar] terpaksa saya pakai untuk MBG. Miliar dolar sisa dan ini tidak akan kita pakai dan kita akan serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," ujar Prabowo dalam HUT ke-17 Gerindra, Sabtu (15/2/2025).

(dhf)

No more pages