Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Prodia Diagnostic Line (Proline), unit bisnis dari PT Prodia Widyahusada Tbk. (Prodia), berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam dua hingga tiga tahun ke depan. 

Komisaris Utama Prodia, Andi Wijaya, menyebutkan bahwa persiapan IPO sedang berlangsung dan saat ini perusahaan fokus menata struktur bisnis agar siap menghadapi proses penawaran saham perdana.

"Memang rencana kami [Proline] untuk IPO, dan semua harus ditata dulu dengan baik. Jadi kalau sesuai rencana, mudah-mudahan sesuai jadwal kira-kira dua sampai tiga tahun lagi," ujar Andi di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Sejalan dengan strategi pengembangan bisnis, Prodia telah mengakuisisi 39% saham Proline. Andi menegaskan bahwa dari seluruh unit bisnis yang dimiliki Prodia, Proline akan menjadi yang pertama melakukan IPO.

Didirikan pada 2010 dan mulai berproduksi sejak 2012, Proline memiliki portofolio produk yang mencakup reagen kimia klinik, urine strip, produk molekuler, imunologi, instrumen, rapid diagnostic test, serta instrumen IVD dan spare parts untuk IVD. Saat ini, Proline telah memasok produk ke 4.800 dari total 10.416 puskesmas di Indonesia, sebagai bagian dari dukungannya terhadap program pemerintah Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Untuk meningkatkan kapasitas produksi, Proline tengah membangun fasilitas baru di Jababeka, Cikarang, dengan luas area mencapai 5.500 m² dan total bangunan seluas 9.690 m². Pabrik ini dijadwalkan mulai beroperasi pada April 2025 dan akan diresmikan oleh Menteri Kesehatan pada 25 April mendatang.

"Dengan adanya pabrik baru, kapasitas produksi Proline akan meningkat hingga tiga kali lipat, sehingga dapat lebih optimal dalam mendukung program kesehatan nasional," tambah Andi.

Saat ini, kapasitas produksi reagen hematologi Proline mencapai 60.000 packs per tahun, dan dengan ekspansi ini, jumlahnya akan meningkat menjadi 180.000 packs per tahun. Sementara itu, produksi reagen kimia klinik yang saat ini berada di angka 320.000 kit per tahun akan ditingkatkan menjadi 960.000 kit per tahun.

(lav)

TAG

No more pages