Logo Bloomberg Technoz

Daftar 20 Bank Sentral Pemilik Emas Terbanyak, Ada BI?

Ruisa Khoiriyah
18 February 2025 15:55

Ilustrasi emas naik karena pembelian oleh bank sentral China dan Suriah yang memanas. (Bloomberg)
Ilustrasi emas naik karena pembelian oleh bank sentral China dan Suriah yang memanas. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas terus melesat tinggi dan diperkirakan akan menjebol level tertinggi baru sepanjang sejarah di level US$ 3.100 per troy ounce, menurut prediksi Goldman Sachs terbaru.

Faktor utama pengungkit potensi kenaikan harga emas lebih lanjut adalah potensi permintaan yang masih besar dari bank sentral di banyak negara terhadap emas.

Sebagaimana diketahui, emas merupakan salah satu bagian dari cadangan devisa sebuah negara, biasa disebut emas moneter alias monetary gold. Bentuknya adalah emas murni ataupun mata uang emas baik yang berada di dalam negeri atau luar negeri. Otoritas moneter bisa menambah cadangan emasnya baik melalui menambangnya atau membeli emas dari pasar. 

Sampai data tahun lalu, nilai pembelian emas oleh bank sentral dari berbagai negara belum menunjukkan tanda-tanda melambat.

Mengacu data World Gold Council, pada 2024 lalu bank sentral memborong sedikitnya 1.045 metrik ton emas, senilai US$ 96 miliar, atau setara Rp1.562 triliun dengan kurs dolar AS saat ini.