Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat Ekonomi SigmaPH Indonesia Hardy R Hermawan memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.

"Saya cenderung menduga BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 5.75%. Memang sekarang tampak ada upaya untuk meningkatkan cadangan devisa dan likuiditas melalui kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), tapi tekanan terhadap rupiah masih cukup kuat. Selama beberapa hari ini juga rupiah cenderung terus melemah terhadap dolar AS," katanya kepada Bloomberg Technoz, Selasa (18/2/2025).

Pada Januari 2025 lalu, melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50%. 

Keputusan ini beriringan dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi di tahun 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1%. Kemudian, terjaganya nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental untuk mengendalikan inflasi dalam sasarannya, dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Apalagi ada ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh proteksionisme Presiden Donald Trump. Kebijakan Trump membuat dolar menguat di mana-mana," tambahnya.