Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Punya Banyak Sentimen Positif Kala RDG BI Dimulai Hari Ini

Tim Riset Bloomberg Technoz
18 February 2025 07:30

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah telah mengawali pekan dengan penguatan mengesankan, terbaik kedua di Asia pada perdagangan Senin.

Pada Selasa ini, ketika Bank Indonesia memulai Rapat Dewan Gubernur edisi bulan Februari, rupiah mungkin akan lebih terbatas pergerakannya meski masih berpotensi menguat menyusul indeks dolar AS yang lanjutkan penurunan.

Indeks dolar AS kembali ditutup lemah di 106,57 kemarin, terendah dalam dua bulan. Namun, pelemahan dolar AS itu tidak cukup memberi dukungan pada gerak rupiah di pasar offshore. Dalam penutupan transaksi kemarin, rupiah NonDeliverable Forward (NDF) ditutup melemah 0,23% di level Rp16.242/US$.

Pagi ini, rupiah NDF masih stagnan di kisaran itu, yang lebih lemah ketimbang posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp16.215/US$.

Pada pembukaan pasar Asia, mata uang Asia bergerak variatif. Sebagian besar berada di zona merah seperti yen, dolar Singapura, yuan offshore dan dolar Hong Kong. Namun, pelemahan mata uang tersebut cenderung kecil. Sementara won Korsel dan ringgit masih menguat pagi ini, meski juga terbatas.