Meski dari kegelisahan atas apa yang akan dilakukan Trump selanjutnya, terdapat spekulasi bahwa ancaman tarif tersebut terutama digunakan sebagai alat negosiasi. Kebijakan perdagangan pemerintahan Trump menjadi semakin kacau karena penundaan dan pengecualian, ditambah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang cenderung menambah daya tarik emas.
Para pedagang mempelajari data ekonomi AS terbaru untuk mendapatkan petunjuk mengenai kemungkinan pelonggaran Federal Reserve, setelah sebuah laporan pada hari Jumat menunjukkan penjualan ritel merosot paling banyak dalam hampir dua tahun.
Data terbaru tersebut mendorong para pedagang untuk mengembalikan taruhan bahwa bank sentral bakal memangkas suku bunga pada bulan September.
Biaya atas pinjaman yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas, karena tidak membayar bunga.
Para manajer keuangan memangkas taruhan bullish pada emas ke level terendah empat minggu dalam pekan dan berakhir 11 Februari, menurut laporan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) terbaru pada hari Jumat.

Meskipun harga emas jatuh pada hari Jumat, emas masih mencatat kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut, kemenangan beruntun terpanjang sejak 2020.
Apa yang terjadi pada emas sebagian dibantu oleh pembelian yang terus berlanjut dari bank-bank sentral termasuk bank sentral China, bersama dengan meningkatnya kepemilikan ETF di bursa yang didukung emas.
Harga emas batangan membukukan level tertinggi sepanjang masa di US$2.942,68 per ons pada hari Selasa.
Harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi $2.902,13 per ounce pada pukul 10:08 pagi di London, menyusul kenaikan mingguan sebesar 0,8%. Indeks Spot Dolar Bloomberg naik 0,1%. Paladium naik 1,9%, sementara perak dan platinum juga menguat.
(bbn)