Logo Bloomberg Technoz

Mereka meminta warga Gaza untuk mematuhi instruksi militer dan menahan diri untuk tidak mendekati pasukan Israel di daerah tersebut.

Di Gaza, pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan Israel mencegah keberangkatan puluhan pasien dan warga Palestina yang terluka, yang seharusnya pergi berobat ke rumah sakit di negara tetangga, Mesir.

Pejabat tersebut, yang enggan disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut, mengatakan Israel tidak memberikan izin bagi mereka untuk melewati perbatasan Rafah.

Tidak ada tanggapan langsung dari Israel atas komentar pejabat kesehatan tersebut.

Kepala kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, Salama Marouf, mengatakan Israel masih memblokir masuknya rumah mobil yang dibawa untuk menampung puluhan ribu warga Gaza yang terlantar, serta alat berat untuk membersihkan puing-puing dan membuka jalan.

"Penolakan ini menunjukkan pada dunia siapa yang melanggar perjanjian (gencatan senjata), sehingga perlu adanya intervensi dan tekanan dari para mediator untuk memastikan pihak penjajah memenuhi komitmennya," kata Marouf.

Israel membantah kritik Hamas mengenai masalah tersebut dan mengatakan bahwa mereka telah memfasilitasi masuknya alat-alat penampungan.

Pada Senin, Hamas mengatakan akan menangguhkan pembebasan sandera kecuali jika Israel mematuhi protokol kemanusiaan, yang juga mencakup perizinan masuknya rumah bergerak dan alat berat.

Hamas kemudian mencabut ancamannya dan membebaskan para sandera sesuai rencana pada Sabtu, dengan mengutip jaminan dari mediator Arab, Qatar, dan Mesir bahwa bantuan yang dibutuhkan akan datang.

(ros)

No more pages