Logo Bloomberg Technoz

Spencer Soper-Bloomberg News

Bloomberg, Saat sebuah kelompok kerja gencar membangun serikat, hal ini tidak terjadi pada perusahaan e-commerce raksasa asal Amerika Serikat, Amazon.com Inc. Para pekerjanya di sebuah gudang di North Carolina justru mengabaikan perwakilan serikat pekerja.

Pilihan untuk tidak masuk dalam kelompok serikat pekerja menandai kemenangan bagi upaya perusahaan milik Jeff Bezos itu mencegah para pekerja kerah birunya berorganisasi.

Hampir 75% suara yang diberikan menentang serikat pekerja di fasilitas di pinggiran kota Raleigh, Garner, demikian ungkap serikat pekerja Carolina Amazonians United for Solidarity and Empowerment yang baru saja berdiri di situs webnya akhir pekan lalu. Gudang Amazon tersebut mempekerjakan sekitar 4.700 orang.

“Kami senang bahwa tim kami di Garner dapat menyuarakan pendapat mereka, dan mereka memilih untuk tetap menjalin hubungan langsung dengan Amazon,” jelas juru bicara Amazon, Eileen Hards, dalam sebuah pernyataan.

“Perusahaan berharap dapat terus menjadikan tempat ini sebagai tempat yang tepat untuk bekerja sama, dan mendukung rekan-rekan tim kami saat mereka membangun masa depan bersama kami.”

Bayaran per jam di Garner mulai dari US$18,50, menurut Amazon. Para pengurus serikat pekerja menuntut upah US$30 per jam. Ini masih ditambah tuntutan waktu istirahat yang lebih lama.

Karyawan Gudang Amazon. (Bloomberg)

Perekrutan karyawan selama 15 tahun telah membuat Amazon menjadi target  bagi serikat pekerja yang ingin mendapatkan kembali kekuatan tawar-menawar mereka.

Empat puluh tahun yang lalu, lebih dari satu dari lima pekerja di AS menjadi anggota serikat pekerja - dua kali lebih banyak dari sekarang. Pertumbuhan Amazon di bisnis transportasi dan pergudangan telah menggerogoti salah satu pijakan sektor swasta yang masih tersisa bagi serikat pekerja terorganisir, sehingga mendorong International Brotherhood of Teamsters dan serikat-serikat pekerja lainnya mengincar perusahaan tersebut.

Pembentukan serikat buruh merupakan hal yang sangat sulit di North Carolina, yang memiliki tingkat keanggotaan serikat buruh terendah di AS tahun lalu yaitu 2,4%, jauh di bawah rata-rata nasional 9,9%, menurut Bureau of Labor Statistics.

“Ini baru permulaan dan kami sedang membangun momentum dalam perjuangan melawan eksploitasi,” ujar para penyelenggara CAUSE dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email.

“Kami akan terus berorganisasi karena lebih dari separuh karyawan Amazon masih berjuang melawan kerawanan pangan dan perumahan. Kami akan terus berorganisasi karena kami berhak mendapatkan upah yang layak dan kami bekerja untuk sebuah perusahaan bernilai miliaran dolar.”

Hasil keputusan ini tidak akan menjadi keputusan akhir karena kedua belah pihak dapat menggugat hasil keputusan tersebut. The National Labor Relations Board tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Amazon menang dalam dua pemilihan serikat pekerja di sebuah fasilitas di Bessemer, Alabama, yang dimulai pada tahun 2021. Akan tetapi seorang hakim NLRB telah memutuskan bahwa pemilihan ketiga harus diadakan karena adanya dugaan pelanggaran perusahaan, yang dibantah oleh Amazon.

Bulan lalu, para pekerja di Whole Foods Market milik Amazon di Philadelphia memilih untuk diwakili oleh serikat United Food and Commercial Workers.

(bbn)

No more pages