Sebelumnya Oki Suryowahono, Plt Kepala Pusat Kebijakan Strategis Komdigi, juga tidak tegas saat ditanyakan perihal rencana pemblokiran DeepSeek.
"Apakah memang benar menjadi suatu ancaman seperti itu, atau mungkin sebenarnya [tidak], kita tidak tahu ada masalah apa antara DeepSeek ini dengan kompetitor-kompetitornya, yang pasti kita harus hati-hati," terang dia.
Komdigi sebagai kementerian yang mengawasi ruang digital juga akan lebih berhati-hati dengan perkembangan DeepSeek, sembari mempelajari lebih jauh terkait dengan AI asal Negeri Panda tersebut, jelas Oki.
"Jangan sampai kita juga [Komdigi] terlalu gegabah, tiba-tiba memblok DeepSeek, [karena] mungkin ada banyak juga orang yang terbantu dengan DeepSeek," terangnya.
Palo Alto Ungkap Kerentanan DeepSeek
DeepSeek sendiri merupakan perusahaan AI asal China yang didirikan pada tahun 2023 di Hangzhou oleh Liang Wenfeng. Perusahaan ini mengembangkan model bahasa besar (LLM) open-source yang dirancang untuk menyaingi model-model terkemuka, seperti ChatGPT dari OpenAI.
DeepSeek-R1 diklaim memiliki kinerja setara dengan model terkemuka lainnya, tetapi biaya pengembangannya jauh lebih rendah.
8 Perbedaan Deepseek dan ChatGPT
Model ini dikembangkan dengan anggaran sekitar US$6 juta (sekitar Rp97 miliar), jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ratusan juta hingga miliaran dolar yang dihabiskan oleh pesaing, seperti OpenAI dan Anthropic.
(wep)