Dalam kaitan itu, Wihadi juga mengonfirmasi efisiensi putaran pertama sudah terlebih dahulu dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Wihadi tidak menjelaskan dengan lengkap kapan hal tersebut dilakukan, tetapi memastikan salah satu bentuknya adalah blokir anggaran atau automatic adjustment.
"Itu sudah lama dilakukan Kemenkeu dengan program baik automatic adjustment atau dengan belanja lebih baik [spending better]. Kemudian Rp300 triliun sudah ada di Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara [BA BUN], hasil dari efisiensi yang dilakukan Kemenkeu," ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan penghematan anggaran, yang sejak Januari dilakukan oleh pemerintah, akan berlanjut hingga mencapai Rp750 triliun dalam beberapa tahap.
Prabowo mengatakan pemerintah sebelumnya telah melakukan penghematan anggaran dalam putaran pertama, dengan nilai mencapai Rp300 triliun melalui Kementerian Keuangan dalam rangka efisiensi anggaran kementerian/lembaga (K/L).
"Kita sedang lakukan penghematan, yang lagi ramai. Ya, penghematan yang kita lakukan pada putaran pertama Rp300 triliun, penghematan putaran kedua Rp308 triliun," ujar Prabowo dalam pidato saat HUT Partai Gerindra, Sabtu (15/2/2025).
Dia menambahkan, penghematan selanjutnya akan berasal dari komitmen dividen sejumlah perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) yang tahun ini dipastikan akan mencapai Rp300 triliun.
Namun, lanjut Prabowo, jumlah dividen perusahaan pelat merah tersebut akan kembali diminta sebesar Rp100 triliun untuk BUMN dalam mendukung program pemerintah ke depan.
Dalam informasi grafis yang dibagikan Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait di laman sosial medianya terungkap, total penghematan adalah Rp750 triliun atau setara US$44 miliar. Hal itu didapatkan melalui penghematan pertama oleh Kemenkeu Rp300 triliun; ditambah Rp250 triliun atau hasil dari Rp308 triliun dikembalikan ke K/L Rp58 triliun; kemudian ditambah dengan Rp200 triliun dari dividen BUMN.
Dari hasil penghematan tersebut, Prabowo berencana menggunakan US$24 miliar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sementara sisanya, Prabowo ingin menyerahkan US$20 miliar kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
"US$24 [miliar dolar] terpaksa saya pakai untuk MBG. Miliar dolar sisa dan ini tidak akan kita pakai dan kita akan serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," ujar Prabowo dalam HUT ke-17 Gerindra, Sabtu (15/2/2025).
(lav)































