Logo Bloomberg Technoz

Indonesia jadi Pemilik Saham Terbanyak Ketiga di IsDB

Rezha Hadyan
14 May 2023 13:00

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat konfrensi pers mengenai gaji ke 13 dan THR. (Tangkaan layar Youtube Kemeneku RI)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat konfrensi pers mengenai gaji ke 13 dan THR. (Tangkaan layar Youtube Kemeneku RI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dewan Gubernur Bank Pembanguman Islam atau Islamic Development Bank (IsDB) secara aklamasi memberikan persetujuan atas proposal kenaikan saham Indonesia pada Sidang Tahunan IsDB ke-48 di Jeddah, Arab Saudi, 10-13 Mei 2023. Dengan persetujuan tersebut, Indonesia menduduki peringkat pemegang saham IsDB terbesar ke-3 setelah Arab Saudi dan Libya.

Posisi kepemilikan saham Indonesia kini berada di atas Iran, Nigeria, Qatar, Mesir, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Turki. Sebelumnya, Indonesia merupakan pemegang saham terbesar ke-12 di bank pembangunan yang beranggotakan 57 negara itu.

“Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama lebih erat dengan IsDB untuk memberikan dampak positif dalam jangka panjang bagi umat muslim dan komunitas global," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5/2023).

Menurut dia, pemerintah memang sengaja meningkatkan porsi kepemilikan saham dengan sejumlah pertimbangan. Pertama, Indonesia merupakan anggota sekaligus pendiri IsDB sejak 1974. Langkap peningkatan saham akan memberikan dampak yang lebih besar dalam agenda pembangunan global.

Kedua, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia ingin menjadi mitra IsDB yang lebih kuat untuk meningkatkan peran IsDB dalam mewujudkan agenda reformasi. Selain itu melaksanakan mandatnya dalam membantu negara-negara anggota, terutama negara-negara anggota miskin dan rentan, serta komunitas muslim di dunia.