Logo Bloomberg Technoz

Annmarie Hordern, Ben Bartenstein, dan Jenny Leonard - Bloomberg News

Bloomberg, Pejabat senior Amerika Serikat (AS) dan Rusia akan bertemu minggu depan di Arab Saudi, membuka potensi pertemuan para pemimpin kedua negara paling cepat akhir bulan ini. Menurut narasumber yang mengetahui hal ini, pertemuan digelar untuk membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.

Rincian pertemuan dan daftar peserta masih dalam pembahasan, tetapi orang-orang yang diberi penjelasan tentang rencana iti mengatakan, peserta diskusi mungkin akan terdiri dari para penasihat keamanan nasional. Tujuannya, untuk menentukan tanggal sebelum bulan suci Ramadan dimulai pada Maret.

Sebagian besar warga Eropa sejauh ini belum tahu, menurut pejabat lain yang berbicara dengan syarat anonim. Meski para pejabat Ukraina diharapkan hadir, mereka juga sepertinya tidak sepenuhnya mengetahui persiapannya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan tidak mengetahui adanya undangan — dan mempermasalahkan rencana yang dirumuskan di luar kendali Kyiv.

"Tidak mungkin hanya mengatakan, 'besok pembicaraan akan dilakukan di sana,' dan Ukraina akan hadir," katanya kepada wartawan di sela-sela Konferensi Keamanan Munich pada Sabtu (15/2/2025). Sebelumnya, ia mengatakan Kyiv "tidak akan pernah menerima kesepakatan yang dibuat tanpa melibatkan kami."

Presiden AS Donald Trump sendiri mengindikasikan bahwa pertemuan penting dengan Vladimir Putin di Kerajaan Teluk sedang berlangsung — dan Ukraina akan dilibatkan. Keduanya juga saling bertukar undangan melalui panggilan telepon selama 90 menit, yang merupakan kontak pertama antara para pemimpin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Invasi Rusia di Ukraina (Dok: Bloomberg)

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menolak berkomentar, begitu pula dengan juru bicara Kremlin.

Kanselir Jerman Olaf Scholz juga mengatakan ia tidak tahu-menahu tentang hal tersebut dalam wawancara dengan Bloomberg Television.

"Sangat jelas, akan ada perdebatan antara Rusia dan AS tentang pertanyaan ini," katanya. "Permohonan saya, pertama-tama harus ada pesan kepada Putin bahwa Eropa dan AS akan terus mendukung Ukraina karena ia harus memahami ia tidak bisa berharap kami menghentikan dukungan kami."

Pemerintah Saudi telah mengundang perwakilan AS, Rusia, dan Ukraina ke pertemuan di Riyadh, menurut narasumber yang diberi pengarahan tentang masalah ini dan menolak disebutkan namanya karena sensitivitas pertemuan tersebut.

Penasihat Keamanan Nasional Saudi Musaed Al-Aiban akan memimpin pembicaraan tersebut, kata narasumber itu, seraya menambahkan, rencana tersebut bisa dibatalkan akibat perubahan di menit-menit terakhir. 

Al-Aiban adalah agen berpengalaman yang dekat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan telah mewakilinya dalam negosiasi dengan Iran, serta dengan Washington dalam pembicaraan tentang perjanjian kerja sama pertahanan dan strategis, serta prospek normalisasi hubungan dengan Israel.

Tim Negosiator

Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz dan Steve Witkoff, utusan khusus, diperkirakan akan memimpin perundingan di Arab Saudi, kata narasumber yang mengetahui hal tersebut. Ini menimbulkan pertanyaan tentang peran apa yang akan dimainkan perwakilan khusus Keith Kellogg.

Putin menyusun tim yang terdiri dari para ahli dengan pengalaman puluhan tahun dalam negosiasi berisiko tinggi. Mereka di antaranya Yuri Ushakov, penasihat kebijakan luar negeri Kremlin yang telah terlibat dalam diplomasi selama lima dekade; dan kepala mata-mata terbaiknya, Sergei Naryshkin, yang pernah bertugas bersama Putin di KGB Soviet, menurut narasumber yang mengetahui situasi tersebut.

Kirill Dmitriev, pemodal yang mengenyam pendidikan di Stanford dan Harvard dan berhubungan dengan keluarga presiden Rusia, mungkin memainkan peran kunci sebagai penghubung rahasia tak resmi dengan para negosiator Trump.

Tingkat kontak telah meningkat dalam seminggu terakhir, terutama setelah pidato Wakil Presiden AS JD Vance di Dewan Keamanan Munich membuat para hadirin di Eropa tercengang, di mana ia mengkritik "nilai-nilai fundamental" dan demokrasi yang rentan.

Kerajaan Saudi telah membina hubungan dekat dengan AS, Rusia, dan Ukraina. Kerajaan ini dipandang sebagai tempat netral untuk mencapai kesepakatan perundingan damai.

(bbn)

No more pages