Indeks MSCI China berada di jalur yang tepat untuk mengungguli indeks India selama tiga bulan berturut-turut, yang merupakan rekor terpanjang dalam dua tahun terakhir.
DeepSeek telah menunjukkan "bahwa China benar-benar memiliki perusahaan yang membentuk bagian penting dari seluruh ekosistem AI," kata Ken Wong, spesialis portofolio saham Asia di Eastspring Investments.
Perusahaannya telah menambah kepemilikan internet di China selama beberapa bulan terakhir, sembari memangkas saham-saham kecil di India yang telah "naik jauh melampaui kelipatan valuasinya."

Perputaran ini menandai perubahan haluan dari poros ke India yang terlihat selama beberapa tahun terakhir, yang menarik dana dari China. Hal ini didasarkan pada belanja infrastruktur India yang besar dan potensinya sebagai pusat manufaktur alternatif bagi China.
India yang berfokus pada pasar domestik juga dipandang sebagai tempat yang relatif aman di tengah rencana tarif Donald Trump.
China tampaknya akan mendapatkan kembali daya tariknya melalui evaluasi ulang fundamental atas kemampuan investasinya, terutama di bidang teknologi.
Setelah menakut-nakuti investor dengan tindakan keras pada perusahaan beberapa waktu lalu, Beijing sebenarnya bisa membantu mendorong tema AI baru, seperti kabar bahwa para pengusaha termasuk salah satu pendiri Alibaba Group Holding Ltd, Jack Ma diundang untuk bertemu dengan para pemimpin negara tersebut.
Vivek Dhawan, manajer dana di Candriam, menyebut bahwa perkembangan terkait DeepSeek kemungkinan besar akan membantu meningkatkan ekonomi China dan pasarnya, memberikan dorongan yang lebih besar.
"Jika Anda menggabungkan semua bagian, China menjadi lebih menarik daripada India dalam kondisi saat ini dalam hal risiko-imbal hasil."
Perbedaan valuasi juga menambah daya tarik China. Indeks MSCI China diperdagangkan hanya pada 11 kali estimasi pendapatan ke depan, dibandingkan dengan sekitar 21 kali untuk Indeks MSCI India.
Analisis data Bloomberg tentang alokasi regional oleh beberapa dana saham Asia yang paling aktif menunjukkan, sebagian besar dana saham Asia mengurangi eksposur pada saham India dan menambahkan saham-saham China dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Andrew Swan, kepala saham Asia ex-Jepang di Man Group, meski DeepSeek telah membantu mempercepat arus masuk ke China, mungkin pengumuman stimulus China lebih lanjut yang akan datang juga tetap penting.
"Kami pikir kebijakan sekarang akan bergeser ke arah konsumsi, dan upaya yang ditargetkan untuk mendorong tingkat tabungan yang saat ini tinggi untuk digunakan," kata Swan. Dana The Man Asia Ex-Japan Equity yang dikelolanya meningkatkan eksposurnya di China menjadi 40% dari 30% pada tahun lalu, sambil memangkas eksposurnya di India menjadi 18% dari 21%.
Pembalikan arus dana secara menyeluruh sepertinya tidak mungkin terjadi, di mana para pelaku pasar saham India, termasuk Morgan Stanley, mengatakan bahwa koreksi baru-baru ini mungkin sudah berlebihan dan kisah pertumbuhan jangka panjang negara ini tetap utuh.
Sementara itu, tarif tambahan 10% yang diberlakukan pada China oleh Trump telah memperkuat sikap netral Amundi SA terhadap saham China, menurut pakar strategi investasi senior Asia, Aidan Yao.
"Meskipun gencatan senjata mungkin terjadi saat kedua belah pihak bertemu dalam pembicaraan perdagangan, dinamika eksternal akan tetap berubah-ubah dan menantang bagi China di masa mendatang."
Ada juga skeptisisme di antara para pedagang yang pernah kecewa dengan kegagalan reli China di masa lalu. Beberapa orang menunjuk pada perdagangan yang ramai dan meningkatnya valuasi sebagai alasan untuk berhati-hati.
Helen Zhu, kepala investasi di Nan Fung Trinity HK Ltd, melihat ketidakpastian mengenai apakah kesuksesan AI DeepSeek dapat diulang. "Pada akhirnya, Anda tidak benar-benar tahu apa saja peluang monetisasi potensial dalam jangka menengah hingga panjang," katanya.
Meski begitu, ada desas-desus yang jelas tentang "kembalinya China" di pasar akhir-akhir ini. Hal-hal positif terus menumpuk, di mana Alibaba menambahkan nilai pasar sebesar US$100 miliar selama lima minggu terakhir dan Indeks Hang Seng Tech memasuki pasar bullish.
"Berita DeepSeek merupakan katalis yang tepat waktu dan berdampak besar, sehingga pada pelaku pasar dapat membangun alasan untuk masuk kembali ke pasar China," kata Nicole Wong, manajer portofolio di Manulife Investment Management. "Dari sudut pandang taktis, kami pikir masuk akal untuk memanfaatkan momentum ini."
(bbn)