Logo Bloomberg Technoz

JETP Disebut Gagal Buat RI, Sebabnya Bukan Karena AS Mundur

Mis Fransiska Dewi
15 February 2025 17:30

Kincir angin ilustrasi green energy
Kincir angin ilustrasi green energy

Bloomberg  Technoz, Jakarta – Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai anggapan bahwa komitmen pendanaan iklim Just Energy Transition Partnership (JETP) gagal bagi Indonesia karena hengkanya Amerika Serikat (AS) dari Paris Agreement merupakan hal yang keliru.

Alih-alih, dia berpendapat pemerintah sendiri tidak serius dalam mengupayakan pendanaan transisi energi. 

“Kegagalan JETP itu bukan karena AS keluar, tetapi karena pemerintah kita enggak perform. Reformasi kebijakan enggak dilakukan. Tidak menciptakan iklim investasi untuk investor masuk,” kata Fabby saat dihubungi, dikutip Sabtu (15/2/2025).

Fabby menjelaskan 'donatur' asing untuk program transisi energi tidak pernah memberikan uang secara cuma-cuma. International Partners Group (IPG) memberikan dana untuk sejumlah proyek. Kemudian, IPG memberikan hibah sekitar US$300 juta.  

Tujuan IPG memberikan hibah tidak lain adalah untuk meningkatkan pembiayaan yang lebih besar lagi. Jika dilihat berdasarkan Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) atau dokumen strategis yang disepakati dalam Joint Statement JETP, kebutuhan pendanaan hingga 2030 mencapai US$97 miliar. 

Pendanaan JETP Indonesia. (Sumber: Bloomberg)