Ditahan Bahlil, Ekspor Listrik ke Singapura Urgen Tidak Buat RI?
Redaksi
15 February 2025 15:30

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pekan ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali menegaskan sikapnya untuk tidak akan sembarangan mengekspor listrik bersih ke Singapura, jika Indonesia tidak mendapatkan manfaat yang setimpal.
Komentar ini ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan pakar. Ada yang memandang Indonesia memang tidak urgen memasok listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) ke Negeri Singa, tetapi ada juga yang memandang nilai keekonomian transaksi ini bakal menguntungkan bagi Tanah Air.
Di tengah polemik tersebut, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpandangan Indonesia lebih baik memprioritaskan pemenuhan kebutuhan listrik domestik dan peningkatan porsi EBT dalam bauran energi primer nasional, sebelum berjualan listrik bersih ke negara tetangga.
Pemerintah semestinya fokus memenuhi kebutuhan listrik hingga pelosok daerah terpencil terlebih dahulu. Meskipun hampir seluruh daerah telah memiliki sambungan listrik, kata Bhima, faktanya masih banyak wilayah yang belum ‘tersentrum’ secara efektif selama 24 jam.

“Beda misalnya dari oversupply listriknya PLN dilempar ke Singapura gitu, atau energi bersihnya. Ini kan yang terjadi kan enggak. Justru banyak daerah di Sumatra sebenarnya masih mengalami akses energi yang belum merata,” kata Bhima saat dihubungi, Sabtu (15/2/2025).