Pidato Wapres JD Vance di Munich Perburuk Ketegangan AS-Eropa
News
15 February 2025 14:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance melontarkan kritik tajam terhadap para pemimpin Eropa dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich. Pernyataannya berpotensi memperdalam perpecahan antara AS dan Eropa, di tengah kekhawatiran sekutu terhadap kebijakan Presiden Donald Trump dalam perang Ukraina serta rencana tarif baru yang akan diberlakukan.
“Ada sheriff baru di kota ini,” kata Vance, merujuk pada pemerintahan Trump. Dalam pidatonya, ia secara langsung menantang para pemimpin Eropa dan menyinggung sejumlah isu politik paling sensitif di benua itu.
Sebagai mantan senator dari Ohio, Vance dikenal dengan pandangan populis yang kritis terhadap perjanjian perdagangan bebas dan skeptis terhadap kontribusi sekutu AS dalam menjaga keamanan kolektif. Pidato perdananya di forum internasional ini menunjukkan bahwa pandangannya tidak berubah setelah menjabat sebagai wakil presiden.
Konferensi tahunan di ibu kota Bavaria itu biasanya menjadi ajang untuk mempererat hubungan transatlantik. Pejabat Washington bertemu dengan mitra Eropa guna bertukar pandangan dan pengalaman. Namun, alih-alih memperkuat kemitraan, Vance justru melancarkan kritik keras tanpa sekalipun menyebut perang di Ukraina.
Sebaliknya, ia lebih fokus pada isu-isu budaya dan interpretasinya sendiri mengenai demokrasi. Vance mengecam upaya Eropa dalam mengatur kebebasan berpendapat di dunia maya, menyebut istilah misinformasi dan disinformasi sebagai “kata-kata buruk peninggalan era Soviet.” Ia juga menuding para pemimpin Eropa mengabaikan kekhawatiran rakyat mereka terkait dampak imigrasi massal.