Logo Bloomberg Technoz

Drone Hantam Reaktor Chernobyl, Ukraina dan Rusia Saling Tuding

Delia Arnindita Larasati
15 February 2025 10:00

Kondisi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl setelah serangan pesawat nirawak Rusia. (Fotografer: Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Kondisi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl setelah serangan pesawat nirawak Rusia. (Fotografer: Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sebuah drone bersenjata menghantam cangkang pelindung luar pembangkit nuklir Chernobyl, Ukraina, pada Jumat (14/02/2025) pagi. Hal ini menyebabkan lubang pada struktur tersebut dan memicu kebakaran singkat. Pemerintah Ukraina menuduh Rusia sebagai dalang serangan ini, namun Kremlin membantah keterlibatannya.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memastikan bahwa tingkat radiasi di lokasi pembangkit yang sudah tidak beroperasi itu tetap stabil. "Serangan ini tidak menembus lapisan dalam cangkang pembangkit," kata IAEA dalam pernyataannya seperti dilaporkan Associated Press (AP).

Meski tidak menyebut pihak yang bertanggung jawab, IAEA mengonfirmasi bahwa timnya yang ditempatkan di lokasi mendengar suara ledakan dan menerima informasi bahwa sebuah drone telah mengenai cangkang pelindung.

Serangan terhadap fasilitas nuklir di Ukraina telah berulang kali menimbulkan kekhawatiran akan potensi bencana nuklir, mengingat sejarah kelam Chernobyl pada 1986 yang menewaskan setidaknya 30 orang dan menyebarkan radiasi ke berbagai belahan dunia.

Selain Chernobyl, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia—fasilitas nuklir terbesar di Eropa—juga beberapa kali menjadi sasaran serangan drone selama perang berlangsung, meskipun belum mengalami kerusakan signifikan.