Logo Bloomberg Technoz

Nick Wadhams - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS akan menawarkan jet tempur siluman F-35 kepada India sebagai bagian dari komitmen yang lebih besar untuk memperdalam hubungan pertahanan antara kedua negara.

Trump mengumumkan rencana tersebut dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri India Narendra Modi di Gedung Putih pada Kamis (13/02/2025) malam. Ia juga menegaskan bahwa AS akan meningkatkan penjualan peralatan militer ke India dengan nilai mencapai "puluhan miliar dolar."

"Kami juga sedang membuka jalan untuk pada akhirnya menyediakan jet tempur siluman F-35 kepada India," kata Trump.

Namun, kemungkinan penjualan F-35 kepada India masih menghadapi berbagai tantangan. India selama ini memiliki hubungan pertahanan yang erat dengan Rusia, sementara AS enggan menjual teknologi sensitif seperti F-35 ke negara-negara yang berisiko membocorkannya ke pihak lawan.

Keputusan India pada 2018 untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia juga dapat menjadi hambatan. Sebelumnya, AS telah membatalkan kerja sama produksi F-35 dengan Turki setelah negara itu memilih membeli S-400, karena dikhawatirkan Rusia bisa mendapatkan akses ke teknologi pesawat tersebut.

Meski begitu, tawaran ini merupakan langkah terbaru AS untuk melemahkan ketergantungan India terhadap Rusia dalam bidang militer. Presiden AS dari berbagai pemerintahan sebelumnya, termasuk Trump dalam masa jabatan pertamanya, telah berjanji untuk meningkatkan kontrak penjualan senjata ke India.

"Dalam pertemuan kami hari ini, Perdana Menteri dan saya menegaskan kembali bahwa kerja sama kuat antara Amerika Serikat, India, Australia, dan Jepang sangat penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik," kata Trump.

Pernyataan Trump juga mencerminkan keyakinannya terhadap F-35, sistem senjata termahal yang pernah dikembangkan AS dan diproduksi oleh Lockheed Martin Corp. Pesawat ini sempat mendapat kritik dari Elon Musk, orang terkaya di dunia sekaligus penasihat dekat Trump. "Beberapa orang bodoh masih membuat jet tempur berawak seperti F-35 di era drone ini," kata Musk.

Menanggapi kritik tersebut, mantan Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall membela keberadaan F-35. "F-35 tidak akan kemana-mana," ujarnya dalam sebuah siaran web Air Force Association. "Ini adalah sistem canggih yang terus diperbarui. Ada alasan mengapa begitu banyak negara membeli F-35," katanya, merujuk pada 19 pelanggan internasional pesawat tersebut. "Untuk saat ini, tidak ada alternatif lain. Kita harus terus membelinya."

Pemerintah Modi sendiri telah meningkatkan hubungan pertahanan dengan AS sebagai bagian dari rencana modernisasi militer India senilai US$250 miliar dalam satu dekade ke depan.

Tahun lalu, AS menyetujui penjualan senjata senilai hampir US$4 miliar kepada India, termasuk drone serang, rudal Hellfire, dan bom berpemandu laser. Pemerintahan Presiden Joe Biden berupaya mengurangi ketergantungan India terhadap Rusia dalam hal pertahanan.

(bbn)

No more pages