Logo Bloomberg Technoz

Namun, hingga kini pemerintah belum memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga bagi PTFI. 

“Kan belum,” ucapnya, saat dimintai konfirmasi apakah Freeport akan kembali bisa mengekspor konsentrat tembaganya bulan ini jika investigasi smelter Manyar memang telah rampung.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menambahkan hingga kini pemerintah belum memutuskan untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat PTFI.

Enggak, itu belum ada keputusan,” kata Yuliot.

Yuliot menuturkan alasan pemerintah hingga kini tidak kunjung memberikan izin ekspor yakni karena beberapa pertimbangan. Pertama, terkait dengan kebakaran tersebut apakah ada unsur kesengajaan atau tidak berdasarkan pihak kepolisian.

Kedua, dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, PTFI mewanti-wanti dan mengevaluasi agar tidak terjadi penghentian dalam kegiatan di lini hulu atau kegiatan pertambangan.

“Itu juga ada dampak terhadap penerimaan negara dan penerimaan daerah,” ujarnya.

Menurut Yuliot, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian saat ini sudah menugaskan Kementerian ESDM dan Kementerian Perdagangan untuk memproses izin ekspor konsentrat PTFI.  

“Dalam rangka dimungkinkan adanya pemberian proses ekspor dari konsentrat yang sudah disiapkan oleh PT Freeport,” imbuhnya. 

Pemberian izin ekspor tersebut nantinya diusulkan dalam rapat terbatas bersama Kemenko Perekonomian.

Pemerintah tahun lalu telah menyetujui perseroan untuk melakukan ekspor konsentrat tembaga sekitar 840.000 wet metric ton (WMT) pada periode Juli—Desember 2024.

Sementara itu, produksi konsentrat tembaga Freeport ditargetkan sebanyak 3,7 juta ton pada 2024, naik dari tahun sebelumnya sebanyak 3,4 juta ton.

Perwakilan Freeport sendiri menyebut terhambatnya proses penerbitan izin ekspor konsentrat tembaga pada 2025 akan berpengaruh terhadap kegiatan usaha perseroan di tingkat hulu.

VP Corporate Communications Freeport Indonesia Katri Krisnati mengonfirmasi proses diskusi dengan pemerintah, agar PTFI masih dapat melakukan penjualan konsentrat tembaga pada tahun ini, masih berlanjut.

Dengan kata lain, hingga kini izin ekspor konsentrat tembaga masih belum dikantongi perusahaan setelah masa berlakunya habis per 31 Desember 2024. 

Usai kebakaran pada fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant pada 14 Oktober 2024, padahal, smelter katoda tembaga Freeport di Manyar, Gresik, Jawa Timur masih dalam proses perbaikan sehingga operasinya pun terpaksa dihentikan.

“Hal ini tentunya akan berdampak pada kapasitas penyimpanan konsentrat kami, baik di pelabuhan Amamapare, maupun di smelter PTFI yang akan penuh dalam beberapa waktu ke depan,” ujarnya saat dimintai konfirmasi.

(mfd/wdh)

No more pages