Logo Bloomberg Technoz

Di G7 Sri Mulyani Beri Pandangan soal Utang Negara Berkembang

Krizia Putri Kinanti
13 May 2023 12:48

Menteri keuangan, Sri Mulyani selama pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 di Bengaluru, India. (Samyukta Lakshmi/Bloomberg)
Menteri keuangan, Sri Mulyani selama pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 di Bengaluru, India. (Samyukta Lakshmi/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan pandangan terkait penanganan utang di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. 

Hal ini disampaikan saat ia menghadiri rangkaian dialog bersama negara mitra di sela pertemuan menteri keuangan dan gubernur Bank Sentral negara-negara G7 pada 11 hingga 12 Mei 2023 di Niigata, Jepang.

Pada sesi 1 tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dipercaya menjadi lead speaker. Para menteri keuangan dan gubernur Bank Sentral negara-negara G7 dan negara mitra memberikan pandangan terkait kondisi dan risiko makroekonomi di negara-negara berkembang serta penanganan utang di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. 

“Negara berkembang masih mengalami risiko scarring effect sebagai dampak pandemi, tensi geopolitik yang terus menguat dan efek rambatan dari kebijakan pengetatan moneter di berbagai negara. Selain itu juga tantangan global yang dihadapkan pada risiko sektor keuangan yang tidak stabil, geopolitik dan perkembangan artificial intelligence. Pendanaan berbiaya tinggi (high-cost financing) juga menjadi salah satu tantangan berat negara berkembang. Di sinilah peran vital G7 dan G20 dalam mendorong dan mengharmonisasikan berbagai kebijakan”, ujarnya melalui pernyataan resmi pada Sabtu (13/5/2023).

Indonesia bersama negara anggota G20 diketahui telah membentuk Pandemic Fund pada masa presidensi G20 tahun 2022 untuk menguatkan kemampuan dan kesiapan negara berkembang dalam merespons risiko terjadinya pandemi selanjutnya secara lebih baik.