Logo Bloomberg Technoz

Jokowi Berharap Program Hilirisasi Dilanjutkan Presiden Baru

Elisa Valenta
11 January 2023 08:07

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan, Selasa (10/1/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg).
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan, Selasa (10/1/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg).

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa pemerintah akan terus melakukan hilirisasi industri yang dan berharap kebijakan tersebut dilanjutkan oleh presiden selanjutnya. Jokowi melarang ekspor nikel pada 2020 dan akan segera melarang ekspor sejumlah komoditas mineral pada tahun ini.

“Kita harus berani seperti itu. Kita tidak boleh mundur, kita tidak boleh takut, karena kekayaan alam itu ada di Indonesia. Ini kedaulatan kita dan kita ingin dinikmati oleh rakyat kita, dinikmati oleh masyarakat kita,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan, dikutip Rabu (11/1/2023).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa pemerintah tidak gentar dalam menghadapi gugatan yang dilayangkan Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap larangan ekspor bijih nikel yang diterapkan Indonesia.

Presiden RI Joko Widodo Berbicara di Acara HUT PDI Perjuangan (Dimas Ardian/Bloomberg).

“[Larangan ekspor bijih] nikel kita digugat oleh Uni Eropa dan sudah diputuskan kita kalah. Tapi saya sampaikan kepada Bu Menteri Luar Negeri, ‘Jangan mundur.’ Karena inilah yang akan menjadi lompatan besar peradaban negara kita, saya meyakini itu,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Uni Eropa beberapa waktu lalu ia juga mendorong adanya kesetaraan dalam kemitraan antarnegara, sehingga tidak ada satu negara yang merasa lebih unggul daripada negara lain.

Saya menyampaikan, kemitraan itu harus setara dan tidak boleh ada pemaksaan, tidak boleh negara manapun mendikte dan tidak boleh negara-negara maju itu merasa bahwa standar mereka lebih bagus dari standar negara kita

Presiden Jokowi