Gregory Korte, Jamie Tarabay dan Dana Hull - Bloomberg News
Bloomberg, Ribuan pegawai yang masih dalam masa percobaan (probationary employees) di berbagai lembaga pemerintah Amerika Serikat menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring dengan upaya pemerintahan Donald Trump untuk memangkas jumlah pegawai federal secara drastis.
Kantor Manajemen Personalia (Office of Personnel Management/OPM), yang mengelola sumber daya manusia di birokrasi AS, mengadakan pertemuan dengan berbagai lembaga federal pada Kamis (13/02/2025). Dalam pertemuan itu, OPM menyarankan agar lembaga-lembaga tersebut memberhentikan pegawai mereka yang masih dalam masa percobaan, kecuali dalam beberapa pengecualian, menurut sumber yang mengetahui kebijakan tersebut. Sebelumnya, OPM telah menginstruksikan lembaga-lembaga AS untuk memprioritaskan pemutusan kerja bagi pegawai dengan kinerja buruk.
Sejak Donald Trump dilantik untuk masa jabatan keduanya tiga minggu lalu, pemerintahannya telah melakukan pemangkasan cepat terhadap pegawai federal. Selain itu, miliarder Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpinnya tengah meninjau berbagai lembaga untuk mencari potensi penghematan anggaran.
Berdasarkan aturan layanan sipil federal, pegawai di posisi berbasis prestasi dan kompetitif umumnya menjalani masa percobaan selama satu tahun. Dalam periode ini, mereka bisa diberhentikan dengan alasan apa pun, kecuali dalam beberapa pengecualian yang melindungi dari diskriminasi atau tindakan balasan terhadap pelapor pelanggaran (whistleblower).
"Masa percobaan adalah kelanjutan dari proses seleksi kerja, bukan jaminan untuk mendapatkan pekerjaan tetap di pemerintah federal," ujar juru bicara OPM. Ia menambahkan bahwa setiap lembaga secara mandiri mengambil keputusan pemangkasan ini guna mendukung upaya Trump dalam merampingkan birokrasi pemerintah.
Pejabat senior Administrasi Layanan Umum (General Services Administration/GSA) telah memberi tahu para pegawai yang masih dalam masa percobaan bahwa mereka akan diberhentikan dalam pertemuan serta melalui pesan internal yang dikirim pada Rabu dan Kamis lalu, menurut sumber yang mengetahui komunikasi tersebut.
Dalam pernyataan resminya, juru bicara GSA menegaskan bahwa lembaganya berkomitmen untuk menjalankan kebijakan pemerintahan Trump dalam "menyesuaikan ukuran tenaga kerja federal secara tepat."
Sementara itu, staf di Departemen Energi diinformasikan secara lisan bahwa 90% pegawai yang masih dalam masa percobaan akan diberhentikan pada Kamis dengan alasan kinerja buruk, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut. Berdasarkan data terbaru pada Mei 2024, Departemen Energi memiliki 15.443 pegawai.
Laporan mengenai PHK massal di Departemen Energi pertama kali diberitakan oleh Politico. Hingga saat ini, Departemen Energi belum memberikan tanggapan resmi terkait pemangkasan pegawai tersebut.
(bbn)