Sementara BSI setelah mengalami sistem yang down berhari-hari mengakui bahwa memang ada serangan terhadap sistem mereka.
Sebelumnya pakar digital forensik Ruby Alamsyah mengatakan layanan BSI Mobile yang menimpa Bank Syariah Mandiri (BSI) menjadi salah satu bukti ketidaksiapan BUMN perbankan syariah ini menghadapi serangan peretas dalam sistem jaringan mereka. Ruby mempercapai gangguan sistem layanan digital diduga kuat akibat ransomeware.
"Dengan insiden yang terjadi di BSI yang sudah memasuki hari ke-4 dan belum juga pulih normal seperti sediakala, ini membuktikan ketidaksiapan dan ketidakandalan SDM, teknologi, dan SOP di internal bank tersebut," ungkap Ruby dalam pernyataan tertulis, Jumat (12/5/2023).
Serangan ransomware, lanjut dia, menjadi isu yang paling memungkinkan terjadi di jaringan BSI. Adapun, ransomware berkerja secara kelompok dalam mengenkripsi data penting, backup, dan sistem penting. Tujuannya adalah mengganggu jalan sistem perusahaan.
Saat sistem mengalami down time tidak wajar, atau lebih dari satu hari kerja, bisa dicurigai adanya hal yang sangat serius terjadi.
"Terlihat dari salah satu pola di mana sebuah sistem tidak bisa aktif kembali dikarenakan terkunci secara penuh oleh ransomware dan tidak bisa diaktifkan tanpa decryption key yang dimiliki oleh pembuatnya, alias peretas," ungkapnya.
(ezr)