Bloomberg Technoz, Jakarta - Efisiensi anggaran untuk tahun 2025 tidak berlaku untuk pekerjaan mitigasi gempa dan tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pagu anggaran pada pos tersebut tetap senilai Rp41,9 miliar, disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
“Dalam poin gempa bumi dan tsunami Rp 41,9 miliar tetap dipertahankan. Termasuk kegiatan sekolah lapang gempa bumi, terang Dwikorita , sekaligus menjawab kekhawatiran sebelumnya jika pos ini terdampak kebijakan pemangkasan maka akurasi mitigasi bencana akan menurun menjadi 70%.
Meski begitu, pemotongan terjadi pada pos anggaran BMKG lain dengan total nilai sekitar Rp1,42 triliun. “Sehingga pagu setelah pemotongan Rp1.403.500.302.000,” terang Dwikorita usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI dilansir Kamis (13/2/2025).
Program BMKG | Tahun Anggaran 2025 | Kebijakan Efisiensi | Anggaran Setelah Efisiensi |
Program dukungan manajemen | Rp1.324.601.800.000 | Rp293.853.293.000 | Rp1.030.748.507.000 |
Program meteorologi, klimatologi, geofisika (MKG) | Rp1.502.295.502.000 | Rp1.129.543.707.000 | Rp372.751.795.000 |
Dok: BMKG
BMKG kini masih memiliki pengalokasian sekitar Rp847,24 miliar untuk belanja pegawai dan sisanya, anggaran yang tersisa untuk operasional.
Dalam surat Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2025 diketahui awalnya BMKG mendapatkan jatah sekitar Rp2,82 triliun. Sedangkan pada tahun sebelumnya tercatat sekitar Rp2,79 triliun.
DPR sebelumnya menegaskan bahwa rekonstruksi anggaran dalam kaitan efisiensi APBN menjadi keputusan pemerintah, dimana BMKG menjadi penyelenggara negara dalam konteks mitigasi.
Pembahasan program kerja tahun anggaran 2025 BMKG dan mitra kerja lain telah dimulai pekan lalu bersama dengan Komisi V DPR RI.

(wep)