Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, pemerintah AS terus menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk melindungi data pengguna dari potensi penyalahgunaan oleh pihak asing. Dilansir dari Reuters pada Sabtu (8/2), TikTok saat ini masih memiliki sekitar 170 juta pengguna aktif di AS, menjadikannya salah satu platform media sosial terbesar di negara tersebut.

Strategi TikTok dalam Menghadapi Larangan

Nasib TikTok usai janji Donald Trump tangguhkan UU keamanan data yang menyasar ByteDance. (Bloomberg)

Untuk mempertahankan basis penggunanya, TikTok kini menawarkan opsi pengunduhan langsung melalui situs webnya. Langkah ini memungkinkan pengguna Android tetap bisa mengakses aplikasi meskipun telah dihapus dari Google Play Store. Strategi ini dianggap sebagai langkah cerdas TikTok dalam mengatasi pembatasan pemerintah dan menjaga eksistensinya di pasar AS.

Selain itu, TikTok juga terus melakukan upaya lobi dan negosiasi dengan pemerintah serta berbagai pihak terkait untuk mencari solusi yang dapat menguntungkan semua pihak. Dengan jumlah pengguna yang sangat besar, TikTok memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam ekosistem digital AS.

Masa Depan TikTok di AS

Keputusan akhir mengenai masa depan TikTok di AS masih belum pasti. Jika ByteDance tidak menemukan pembeli yang disetujui pemerintah AS dalam batas waktu yang ditentukan, maka TikTok bisa menghadapi larangan total. Namun, dengan berbagai strategi yang diterapkan, TikTok tampaknya akan terus mencari cara agar tetap bisa beroperasi di pasar AS.

Dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan China dalam sektor teknologi, kebijakan terhadap TikTok bisa menjadi bagian dari strategi geopolitik yang lebih luas. Para pengamat menilai bahwa keputusan terkait TikTok dapat berdampak besar tidak hanya bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga bagi kebijakan digital global di masa mendatang.

(seo)

No more pages