Perlambatan permintaan yang lebih luas untuk tas dan pakaian mahal juga telah memengaruhi kinerja pesaing Kering, termasuk LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE, grup barang mewah terbesar di dunia. Hermes International SCA, yang dianggap sebagai salah satu penyedia barang mewah paling tangguh karena basis pelanggan setia dan kaya, akan melaporkan pendapatannya pada hari Jumat.
Pendapatan operasional tahunan berulang Kering turun 46% menjadi €2,55 miliar (US$2,63 miliar) tahun lalu, kata grup mode Prancis tersebut, angka terendah sejak 2016. Gucci menyumbang hampir dua pertiga dari laba selama periode tersebut.
Perusahaan mencatat sedikit perbaikan tren di Tiongkok dan Amerika Utara antara kuartal ketiga dan keempat, meskipun Tiongkok tetap mencatat hasil negatif, kata Chief Financial Officer Armelle Poulou kepada wartawan dalam panggilan konferensi. Kering berupaya menjaga pengeluaran tetap terkendali dengan memberlakukan pembekuan jumlah karyawan serta pengurangan biaya rantai pasok, tambahnya.
Ia juga menegaskan kembali bahwa Kering berencana untuk melakukan lebih banyak kesepakatan dengan dana investasi untuk mengurangi eksposur terhadap aset properti dan menurunkan utangnya, setelah menjual sebagian kepemilikan properti di Paris kepada perusahaan ekuitas swasta Prancis, Ardian, bulan lalu.
Poulou menolak menyebutkan kapan Kering berencana menunjuk desainer baru untuk Gucci. Kreasi De Sarno yang lebih minimalis dibandingkan desain flamboyan pendahulunya gagal menciptakan gebrakan besar bagi label tersebut. Dalam beberapa dekade terakhir, Gucci cenderung berkinerja lebih baik di bawah arahan direktur artistik yang mendorong kreasi lebih berani.
Saham Kering yang berbasis di Paris telah naik 2,5% tahun ini, tetapi tetap turun sekitar 70% dari puncaknya pada tahun 2021. LVMH telah naik sekitar 8% pada tahun 2025, sementara Hermes meningkat 18%.
(bbn)
