Izin Ekspor Freeport Tertahan, Bahlil Mau Beri dengan Syarat Ini
Redaksi
12 February 2025 13:50

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memperingatkan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk segera menyetor laporan tenggat perbaikan smelter Manyar, jika perusahaan ingin agar perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaganya direstui pemerintah.
Bahlil tidak menampik upaya hilirisasi sektor tembaga sedikit terganjal akibat kebakaran fasilitas asam sulfat di smelter katoda tembaga senilai US$3 miliar tersebut pada 14 Oktober 2024.
Usai insiden di pabrik yang berlokasi di Manyar, Gresik, Jawa Timur itu; Freeport mengajukan perpanjangan ekspor konsentrat tembaganya setelah masa berlaku izin sebelumnya habis pada 31 Desember 2024.

“Akan tetapi, saya sudah kasih tahu sama [Direktur Utama] Freeport Tony Wenas. ‘Tony, kita berdua ini kawan. Saya dahulu kuliah beasiswa dari Freeport, sekalipun cuma 3 semester. Jadi gaya-gaya Freeport ini dari zaman saya masih kuliah, sampai saya sudah jadi menteri, kok belum berubah? Masih gaya lama terus,” kata Bahlil di sela Mandiri Investment Forum, dikutip Rabu (12/2/2025).
“Jadi saya bilang sama dia, boleh saya kasih izin, tetapi you harus teken kapan perbaikan [smelter] ini selesai. Supaya kita fair. Karena [smelter katoda milik] Amman, di Nusa Tenggara Barat, itu sudah berjalan. Jadi konsentrat tidak ada lagi yang kita ekspor.”