"kami sudah cadangkan kalau sebanyak dua kali lipat seandainya itu tidak bisa kami tagih karena macet, jadi tetap bisa membayar tabungan dan giro nasabah," papar Sunarso.
Dana Pihak Ketiga perseroan tercatat Rp1.365,45 triliun, dengan rincian berupa tabungan Rp544,43 triliun, giro Rp374,55 triliun, dan deposito Rp446,47 triliun. Dalam hal ini, porsi CASA tercatat 67,3% atau dengan nominal Rp Rp918,98 triliun.
"Pencapaian dana murah didukung pertumbuhan transaksi digital dengan adanya aplikasi BRImo. Jumlah pengguna tumbuh 22% menjadi 38,61 juta pengguna, dan volume transaksinya naik 34,75% menjadi Rp5.596 triliun," sebut Sunarso.
Sebagai informasi, BRI membukukan laba bersih konsolidasi Rp60,15 triliun sepanjang 2024. Berdasarkan laporan keuangan, Rabu (12/2/2025), untuk laba bank only, angkanya naik 3,18% secara tahunan menjadi Rp54,84 triliun.
Perolehan laba bersih BBRI tak lepas dari kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 3,39% secara tahunan menjadi Rp142,06 triliun pada 2024.
Di tengah kenaikan tersebut, BRI mencatatkan penurunan margin bunga bersih atau net interest margin sebesar 37 bps menjadi 6,47%.
Kemudian, pencadangan BBRI naik 41,44% secara tahunan menjadi Rp41,76 triliun.
(lav)