Logo Bloomberg Technoz

Transisi Energi: RI Bidik 17 GW Pembangkit Surya dalam 10 Tahun

Dovana Hasiana
11 February 2025 16:30

Suasana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Purwakarta, Jumat (13/9/2024). (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)
Suasana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Purwakarta, Jumat (13/9/2024). (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memaparkan rencana Indonesia untuk membangun berbagai proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam 10 tahun ke depan, termasuk proyek 17 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga surya.

“Terkait dengan rencana transisi energi, saat ini kami sedang memfinalisasikan rencana 10 tahun ke depan dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan,” ujarnya di sela Mandiri Investment Forum, Selasa (11/2/2025).

Tiko—sapaan akrab Kartika — mengatakan sebanyak 70% dari tambahan pembangkit yang akan dibangun di Indonesia dalam 1 dekade ke depan akan berbasis EBT.

Dengan demikian, bauran EBT dalam energi primer nasional diharapkan naik dari 12% pada 2024 menjadi 34% pada 2034. Untuk itu, lanjutnya, terdapat beberapa proyek prioritas yang akan didorong oleh pemerintah. 

Suasana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Purwakarta, Jumat (13/9/2024). (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)

Pertama, pembangunan proyek pembangkit hidro berkapasitas 16 GW. Sebanyak 8 di antaranya mencakup proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung, seperti yang sudah dibangun pemerintah melalui kerja sama dengan Masdar di Cirata, Jawa Barat.