Salah satu pendiri perusahaan rintisan dan pembuat kode yang diwawancarai oleh Bloomberg memiliki pandangan yang jauh lebih optimis.
Chanakya Ramdev, pendiri Sweat Free Telecom, sebuah perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Waterloo, Ontario, memperkirakan bahwa DeepSeek bernilai setengah dari valuasi OpenAI, atau sekitar US$300 miliar.
Meskipun perkiraan tersebut tergolong ekstrem, jika benar, hal ini akan membuat kepemilikan Liang Wenfeng bernilai sekitar US$126 miliar-menjadikannya lebih kaya dibandingkan Jensen Huang, pendiri Nvidia Corp. dan miliarder cip terkaya di dunia.
Sebagaimana diberitakan oleh Bloomberg sebelumnya, dampak dari kemunculan DeepSeek tidak hanya dirasakan oleh perusahaan itu sendiri.
Pada 27 Januari 2025, setelah peluncuran aplikasi chatbot gratis DeepSeek R1, nilai saham perusahaan teknologi terkemuka mengalami penurunan signifikan.
Pendiri Nvidia Corp, Jensen Huang, misalnya, kehilangan sekitar 20% dari kekayaannya dalam waktu 24 jam.
Tak hanya Huang, pendiri Oracle Corp, Larry Ellison, juga mengalami kerugian lebih besar secara nominal, yakni US$22,6 miliar (sekitar Rp365 triliun), meski secara persentase hanya setara dengan 12% kekayaannya.
Pendiri Dell Inc, Michael Dell, kehilangan US$13 miliar (sekitar Rp210 triliun), dan salah satu pendiri Binance Holdings Ltd., Changpeng “CZ” Zhao, merugi US$12,1 miliar (sekitar Rp195 triliun).
Secara keseluruhan, sekitar 500 orang terkaya di dunia yang memiliki saham di sektor teknologi mengalami penurunan kekayaan kolektif sebesar US$108 miliar atau sekitar Rp 1.748 triliun akibat aksi jual saham tersebut.
Liang Wenfeng, yang kini berusia 39 tahun, berasal dari Wuchuan, Guangdong, Tiongkok. Ia menyelesaikan pendidikan di Universitas Zhejiang dengan gelar di bidang teknik informasi elektronik dan komunikasi.

Sebelum mendirikan DeepSeek, Liang dikenal sebagai salah satu pendiri High-Flyer, sebuah hedge fund kuantitatif yang berbasis di China.
Berdasarkan analisis perbandingan, Indeks Miliarder Bloomberg memperkirakan bahwa Liang memiliki 51% saham High-Flyer, yang nilainya mencapai sekitar US$71 juta.
Dengan demikian, melalui inovasi dan pendekatan efisien dalam pengembangan AI, DeepSeek di bawah kepemimpinan Liang Wenfeng tmenunjukkan bahwa perusahaan rintisan dapat bersaing dengan raksasa teknologi global, sekaligus mengubah lanskap kekayaan dunia.

(prc/wep)