Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,56% dan mencatat penurunan mencapai 103,95 poin ke level 6.544,18 pada penutupan Sesi I Selasa (11/2/2025).
Sepanjang perdagangan pada Sesi I IHSG makin terbenam ke zona merah, dengan tekanan jual yang makin deras, rentang perdagangan terjadi pada area level 6.658,23 hingga terendahnya menyentuh 6.531,6.

Data perdagangan menunjukkan nilai perdagangan mencapai Rp7,17 triliun, yang didominasi aksi jual dari sejumlah 9,37 miliar saham yang ditransaksikan.
Tercatat hanya ada penguatan 168 saham, dan sebanyak 417 saham terjadi pelemahan. Sedangkan 198 saham stagnan. Sementara kurs rupiah juga melemah 0,1% ke posisi Rp16.373/US$ pada pukul 12.40 WIB.
Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Survei Keyakinan Konsumen Januari 2025. Hasilnya, Konsumen Indonesia tetap optimistis, namun optimisme itu meredup dalam memandang perekonomian saat ini hingga beberapa bulan mendatang.

Pada Selasa, BI merilis hasil Survei Konsumen Januari 2025. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Januari tercatat di 127,2.
IKK di atas 100 menandakan Konsumen masih optimistis dalam melihat perekonomian saat ini hingga 6 bulan ke depan.
Namun, dengan catatan, IKK di Januari sedikit turun dibandingkan dengan Desember 2024 yang mencapai 127,7. Artinya, optimisme konsumen sedikit melambat.
IKK terdiri dari 2 komponen pembentuk. Pertama adalah Indeks Ekonomi Saat ini (IKE) yang pada Januari sebesar 113,5. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yakni 116.
Namun yang kedua, yaitu Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), pada Januari tercatat 140,8. Membaik ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 139,5.
Saat IHSG melemah di Sesi I, sejumlah saham unggulan LQ45 justru melesat hingga menempati jajaran top gainers. Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg Selasa (11/2/2025).
- Pertamina Gas Negara (PGAS) +2,51% ke Rp1.635/saham
- Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) +2,01% ke Rp3.040/saham
- Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) +1,35% ke Rp750/saham
- Astra International (ASII) +0,88 ke Rp4.610/saham
- Aneka Tambang (ANTM) +0,36% ke Rp1.390/saham
- United Tractors (UNTR) +0,31% ke Rp24.200/saham
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) +0,25% ke Rp3.980/saham
Kembali Anjlok
Koreksi IHSG pada perdagangan siang hari ini semakin dalam. IHSG ambles 103,95 poin (1,56%) ke level 6.544,18 di Selasa (11/2/2025) terpicu peningkatan ketegangan geopolitik dari perang tarif Donald Trump, yang akan berlaku mulai 4 Maret nanti.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG makin ambles di zona merah, dengan tekanan jual yang deras, rentang perdagangan terjadi pada area level 6.658,23 sampai dengan terendahnya hingga menyentuh 6.531,6.

Transaksi perdagangan saham didominasi aksi jual dengan volume mencapai 9,37 miliar saham dan nilai transaksi Rp7,17 triliun. Frekuensi yang terjadi sebanyak 788 ribu kali diperjualbelikan.
Hanya ada 168 saham yang menguat. Sedangkan sebanyak-banyaknya 417 saham melemah dan 198 saham lainnya tidak bergerak.
Penyebab IHSG Ambles
Sejumlah saham menjadi pemberat laju IHSG pada perdagangan hari ini. Saham-saham infrastruktur, saham energi, dan saham properti mencatatkan koreksi paling jeblok, dengan masing-masing drop mencapai 3,40%, 1,93% dan 1.76%.
Amblesnya IHSG yang begitu dalam merupakan efek secara langsung dari turunnya sejumlah saham Big Caps. Berikut selengkapnya berdasarkan data Bloomberg.
- Barito Renewables Energy (BREN) menekan 21,33 poin
- Amman Mineral Internasional (AMMN) menekan 13,69 poin
- Bank Mandiri (BMRI) menekan 12,58 poin
- Telkom Indonesia (TLKM) menekan 11,64 poin
- Bank Central Asia (BBCA) menekan 8,18 poin
- Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) menekan 5,04 poin
- Chandra Asri Pacific (TPIA) menekan 4,59 poin
- Indosat (ISAT) menekan 3,48 poin
- Bank Negara Indonesia (BBNI) menekan 2,94 poin
- Kalbe Farma (KLBF) menekan 2,55 poin
Adapun saham-saham infrastruktur lain juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) drop 6,63%, saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) ambles 6,15% dan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga terjebak di zona merah dengan ambles 4,61%.
Disusul oleh pelemahan saham energi, saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang terjun bebas 10,04%, saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) anjlok 9,26%, dan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang melemah 4,71%.
Ambrolnya IHSG siang hari ini terseret sentimen dari global usai dimulainya perang dagang yang makin tak bisa dihindari.
Presiden AS Donald Trump memberlakukan penerapan tarif impor AS untuk komoditas baja dan aluminium sebesar 25%. Mengutip Bloomberg, kebijakan itu disebut akan resmi berlaku mulai 4 Maret nanti.
“Pada dasarnya kami akan mengenakan tarif 25% tanpa kecuali pada semua alumunium dan baja dan itu berarti banyak bisnis akan dibuka di AS,” kata Trump ketika menandatangani perintah kebijakan tersebut di Oval Office, pada Senin.
Pasar juga menunggu pernyataan Jerome Powell, Gubernur Federal Reserve, yang dijadwalkan akan memberikan kesaksian di Senat AS hari ini.
Kebijakan Trump itu berdampak negatif pada aset-aset di pasar emerging market, termasuk rupiah dan IHSG.
Analis Phintraco Sekuritas menyebut, rencana pengumuman paket tarif impor tahap 2 oleh Pemerintah AS memicu kekhawatiran lonjakan inflasi dan dampaknya terhadap arah kebijakan moneter The Fed.
“Kondisi ini berdampak negatif terhadap pergerakan Harga saham-saham rate-sensitive, khususnya bank-bank berkapitalisasi besar di Senin. Kondisi ini diperkirakan masih berlanjut sampai dengan Selasa,” mengutip riset Phintraco.
(fad)