Logo Bloomberg Technoz

Baru 3 Pekan, Israel-Hamas Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata

News
11 February 2025 12:10

Warga Palestina kembali ke rumah mereka setelah gencatan senjata di Rafah, Gaza selatan, Minggu (19/1/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Warga Palestina kembali ke rumah mereka setelah gencatan senjata di Rafah, Gaza selatan, Minggu (19/1/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Dan Williams dan Sherif Tarek - Bloomberg News

Bloomberg, Israel dan Hamas saling menuduh melanggar ketentuan perjanjian gencatan senjata yang disepakati bulan lalu. Sehingga, menimbulkan kekhawatiran atas keberlangsungan gencatan senjata yang baru berjalan sekitar setengah periode.

Hamas mengatakan bahwa pembebasan sandera berikutnya yang dijadwalkan pada Sabtu (15/2/2025) akan ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Organisasi tersebut menuduh Israel menunda kembalinya warga Gaza ke wilayah utara yang dilanda perang, menembaki berbagai bagian daerah tersebut, dan menolak masuknya bantuan kemanusiaan.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menanggapi bahwa pengumuman Hamas itu merupakan pelanggaran terhadap gencatan senjata. Militer Israel telah ditempatkan dalam keadaan siaga tinggi. Mata uang shekel jatuh terhadap dolar AS, terdampak insiden tersebut, diperdagangkan hingga 0,8% lebih rendah.

Namun, beberapa jam kemudian, Hamas melunakkan sikapnya. Dalam pernyataannya, mereka mengatakan ingin "memberi para mediator cukup waktu untuk menekan" Israel agar patuh, sehingga pertukaran tahanan selanjutnya bisa berjalan sesuai rencana.