Logo Bloomberg Technoz

Jika disandingkan dengan 12 Februari 2025, saham WIFI bahkan telah melesat sekitar 864,97%, berdasarkan data Bloomberg.

Saham WIFI mulai keluar dari resistance sekitar Agustus 2024, setelah tembus kisaran Rp200/saham yang sudah bertahan sejak awal Juli 2024.

September 2024, kisaran baru saham WIFI, Rp400/saham, mulai tembus. Kisaran ini bertahan hingga awal Januari 2025.

Padahal, pada 23 Desember 2024, pemegang saham lama WIFI menandatangani akta jual beli ke sejumlah pihak, termasuk PT Arsari Sentra Data.

Arsari Sentra Data, perusahaan milik Hashim, mengambilalih 45% saham PT Investasi Sukses Bersama (ISB) selaku induk usaha WIFI.

Transaksi tersebut membuat kepemilikan Hashim di saham WIFI mencapai 22,55% secara tidak langsung lewat PT ISB. 

Medio Januari 2025, barulah saham WIFI melesat ke kisaran Rp900/saham. Tren kenaikan terus terjadi, hingga bertahan di kisaran Rp1.000/saham.

Di tengah pergerakan itu, selentingan kabar dari pelaku pasar terkait masuknya WIFI ke Indosat (ISAT) terungkap.

WIFI berencana mengambilalih saham Ooredoo Hutchison Asia Pte. Ltd di Indosat.

Ooredo Hutchinson saat ini merupakan pemegang 21,17 miliar atau setara sekitar 65% saham Indosat.

Belum diketahui detil rencana aksi korporasi tersebut. Yang terang, jika benar terjadi, ada kemungkinan tender offer mengingat terjadi perubahan pemegang saham mayoritas.

Manajemen WIFI belum memberikan permintaan konfirmasi Bloomberg Technoz terkait rumor tersebut.

Sementara, manajemen Indosat belum bisa memberikan komentar. "Kami tidak dapat memberikan komentar untuk rumor di pasar," ujar SVP Head Of Corporate Communication Indosat Steve Saerang.

Disclaimer: Berita ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi tetap ada di tangan masing-masing pembaca. Bloomberg Technoz tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami dari keputusan investasi pembaca.

(red)

No more pages