Linda Lew - Bloomberg News
Bloomberg, Tarif tambahan 10% China untuk kendaraan bermesin besar yang diimpor dari Amerika Serikat (AS) mulai berlaku pada Senin (10/2/2025). Kedua negara ini gagal mencapai kesepakatan atas pungutan yang diberlakukan Donald Trump terhadap barang-barang China.
Menurut lembaga penyiaran pemerintah China, CCTV, tarif tambahan mulai berlaku pada Senin terhadap barang-barang, termasuk kendaraan bermesin lebih besar dari 2,5 liter, sehingga total pungutan menjadi 25%.
Ekspor kendaraan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan jumlah mobil yang diproduksi secara lokal oleh perusahaan seperti General Motors Co dengan mitra usaha patungan. Berdasakan data bea cukai, para produsen mengirimkan kendaraan bermesin lebih besar senilai sekitar US$3,1 miliar dari AS ke China tahun lalu.
Tarif tambahan akan berlaku bagi produsen mobil, termasuk GM dan Ford Motor Co, yang mengalami kesulitan di China karena pengemudi lokal beralih ke mobil listrik yang dibuat oleh produsen dalam negeri, yang dipimpin BYD Co.
Tahun lalu, GM melaporkan lebih dari US$5 miliar dalam bentuk biaya dan penurunan nilai terkait dengan operasionalnya yang bermasalah di China.
Apa Kata Bloomberg Intelligence
Mercedes — dan pada tingkat yang lebih rendah BMW — sedikit terpapar tarif balasan tambahan China sebesar 10% atas SUV dan pikap yang diimpor dari AS. Kedua merek Jerman tersebut telah menjadikan AS sebagai pusat produksi global mereka untuk SUV. Namun sejak 2022, BMW X5 dengan margin tinggi telah diproduksi secara lokal. Bagi Mercedes, tarif tambahan tersebut bisa mengurangi Ebit sebesar 1,5% pada 2025, tanpa faktor mitigasi seperti menaikkan harga (menjadi lebih sulit karena diskon rata-rata terhadap harga jual sudah sekitar 15% untuk SUV).
— Michael Dean, analis otomotif BI
Dalam upaya menarik konsumen China yang kaya, GM meluncurkan layanan impor premium yang disebut Durant Guild pada tahun 2022, menawarkan kendaraan seperti GMC Yukon dan kendaraan SUV Chevrolet Tahoe. Keduanya ditenagai oleh mesin berkapasitas 3 liter atau lebih.
Namun, seperti halnya tarif yang Trump ancam akan diberlakukan pada Kanada dan Meksiko sebelum menundanya setelah berunding dengan para pemimpin kedua negara tersebut, situasinya bisa berubah-ubah.
Trump mengatakan bahwa ia akan segera menelepon Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Kementerian Luar Negeri China juga mendesak adanya dialog dan konsultasi untuk menangkal perang dagang berskala penuh.
(bbn)